Tandaseru — Pemerintahan Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara mengapresiasi kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai. Pasalnya, sejumlah permasalahan yang selalu dikeluhkan warga langsung direspons cepat Pemda.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Pulau Morotai dalam tugas yang diberikan kepada saya dalam rangka pengawasan dan melihat kebutuhan masyarakat kurang lebih satu tahun dan itu sudah mulai terjawab,” kata Camat Morut Marwan Sidasi kepada awak media di kantor bupati, Kamis (5/11).
Marwan mencontohkan, pada musim ombak warga di pesisir Morotai Utara selalu resah. Namun kini Pemda telah membangun talud penahan ombak.
Begitu pula jalan masuk ke areal pekuburan di Desa Bere-Bere yang dulunya tak layak kini telah dibangun sepanjang 100 meter.
“Ada juga di jalan belakang Gua Hira dan Desa Kenari 1 kilometer lebih yang selama ini belum dikerjakan alhamdulilah 2020 ini sudah dikerjakan dan sudah selesai. Selanjutnya lorong-lorong di desa juga alhamdulillah sudah mulai dibangun, sehingga saat ini jika ada hajatan atau kegiatan yang dibikin di jalan pun sudah tidak perlu lagi diblokade,” jelasnya.
Marwan menuturkan, selama menjadi Camat Morut yang mengawasi dan membangun 14 desa di wilayah kerjanya, selama ini yang selalu menjadi keresahan warga adalah ancaman banjir di Desa Loleo dan Desa Sakita. Namun Pemda pun sudah melakukan normalisasi kali.

“Saya sebagai kepala wilayah Kecamatan Morut memberikan apresiasi kepada Pemda, karena Pemda sudah merespons baik apa yang menjadi kebutuhan dan keresahan masyarakat selama ini,” tuturnya.
Tak hanya itu, jaringan internet saat ini pun sudah normal. Hanya saja ada dua desa yang masih perlu diperhatikan lagi yakni Desa Korago dan Yao. Sedangkan untuk pelayanan listrik semua desa sudah menikmati, sehingga pada 2021 nanti Morut bisa lebih fokus mengembangkan sektor pariwisata.
“Di Pulau Tabailange, jembatan terminal tunggu menuju Tabailenge di Desa Tanjung Saleh, jadi titiknya di Tanjung Saleh. Termasuk Tanjung Gorango. Kemudian di Gorua ada satu Taman Leledanga itu juga mau dikembangkan,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Marwan, untuk tempat sampah umum lokasinya juga sudah disiapkan dan mulai dibangun pada 2021.
“Jadi pembangunan sampai 14 desa itu pembangunannya dari Pemprov Malut juga tinjau lokasinya yakni di Bere-Bere,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan