Tandaseru — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulau Morotai, Maluku Utara bakal menambah sejumlah tenaga medis. Penambahan tersebut dilakukan setelah bangunan baru rumah sakit tuntas dibangun.
Kepala Dinas Kesehatan Pulau Morotai dr. Julius Giscar Croons kepada tandaseru.com mengatakan, penambahan tenaga medis RSUD Morotai ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Jadi memang RSUD Morotai ini kan satu satunya pusat rujukan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai, yang pasti menyediakan pelayanan spesialis. Untuk pelayanan spesialis yang sudah tersedia sekarang itu baru spesialis empat dasar yaitu, penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah. Tapi ada juga dokter spesialis mata dan dokter spesialis psikiatrik (kejiwaan),” kata Julius, Kamis (29/10).
Julius bilang, sejalan dengan penambahan sarana dan prasarana rumah sakit, pada 2021 Pemerintah Daerah akan menambah lagi tenaga dokter spesialis untuk bertugas di Morotai.
“Diantaranya dokter spesialis THT, dokter spesialis saraf, itu yang akan kita tambah ke depannya untuk meningkatkan jumlah pelayanan di RSUD Morotai,” ucapnya.
Rekrutmen akan diprioritaskan lewat program Kementerian Kesehatan yakni Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS).
“Kalau di Morotai sendiri sebenarnya dengan posisi yang ada sekarang sebenarnya sudah memenuhi syarat sesuai tipe rumah sakit. Karena tipe rumah sakit sekarang masih tipe D. Namun karena bertambahnya pelayanan maka harus ditambah tenaga di rumah sakit,” jelasnya.
Selain penambahan dokter spesialis, ada pula penambahan tenaga medis lainnya.
“Paling penambahan di dokter umum, jadi sama tenaga paramedis misalnya perawat bedah, perawat anastesi, bidan, perawat, dan bahkan sampai di tenaga cleaning service dan security. Itu yang akan kita tambah dan semuanya nanti dipersiapkan tahun 2021,” terang Julius.

Menurut Julius yang juga mantan Dirut RSUD Morotai, bangunan RSUD yang baru ditargetkan selesai pada Desember 2020.
“Ada beberapa fasilitas yang dibangun sudah bisa selesai dan tahun 2021 akan dipenuhi peralatan kesehatan yang kita harapkan tahun depan sudah digunakan, contohnya Instalasi Hemodialisa atau cuci darah. Jadi bangunannya juga mudah-mudahan di bulan Desember bisa selesai dan tahun depan pasien-pasien yang akan melakukan cuci darah, orang Morotai sudah bisa dapat pelayanan di Morotai,” ucapnya.
“Jadi konsepnya satu pasien satu ruangan. Jadi tidak ada rawat gabung, yang pasti dia akan menghapus stigma masyarakat tidak mampu. Kalau di sini tidak memandang bulu. Mau kurang mampu atau mampu tetap diinapkan di ruang VIP,” sambung Julius.
Jika semua pekerjaan pembangunan sudah rampung dan fasilitas sudah tersedia, taraf pelayanan RSUD Morotai diharapkan Julius bisa bertaraf nasional.
“Untuk mencapai taraf standar nasional semua kelengkapan harus kita penuhi mulai dari gedung, sarana prasarananya, terus peralatan kesehatannya bahkan sampai ke SDM atau ketenagaan yang bertugas di rumah sakit,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan