Tandaseru — Juru Kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-UMAR), Mahyudin Fokatea tampaknya gemar membawa-bawa ras dalam kampanyenya.

Seperti pada orasi politiknya di Desa Falahu, Kecamatan Sanana pukul 23.00 WIT, Kamis (1/10). Mahyudin menyampaikan, meski belum genap 5 tahun menjadi Bupati Sula, Hendrata Thes sudah mampu membangun fondasi dan dasar-dasar pembangunan di Kabupaten Kepulauan Sula.

Di hadapan masyarakat Desa Falahu, Mahyudin berharap seluruh masyarakat Kepulauan Sula agar memberikan kesempatan kepada Hendrata melanjutkan pembangunan di Sula satu periode lagi.

“Kenapa demikian? Pembangunan ini harus berkesinambungan, pembangunan ini tidak boleh putus, pembangunan ini harus terus berjalan. Oleh karena itu, beliau harus kita berikan kesempatan satu kali lagi untuk mengisi dan melanjutkan pemerintahan serta pembangunan di negeri Hai Sua (Tanah Sula, red), Hai Poa Bai (Tanah Tumpah Darah) yang kita cintai ini,” ungkap Mahyudin.

Selanjutnya, Mahyudin juga mengajak masyarakat Kepulauan Sula agar mampu menentukan pilihan kepada anak negeri untuk menjadi pemimpin di negeri sendiri.

“Ini adalah kesempatan kita. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menempatkan posisi anak negeri menjadi pemimpin di negeri sendiri. Jangan ada yang lain datang (mengaku) saya orang Sula, beta orang Sula. Semua pasti mengatakan dia orang Sula,” katanya.

Bahkan, Mahyudin juga menyebutkan beberapa kategori dan kriteria orang Sula, di antaranya harus bisa berbahasa Sula, lahir di Sula dan memiliki rumah di Sula.

“Saudara-saudara, mari kita buktikan seperti apa kategori dan kriteria orang Sula itu sendiri. Saya mungkin mengambil minimalnya saja, yang pertama dia harus tahu bahasa Sula, kedua kita lihat dulu tanggal lahirnya, alamatnya ada dimana, ada di Sula atau dimana, ketiga kita harus lihat tenpat lahirnya ada dimana. Kemudian yang berikut, kita harus melihat ada rumah di Sula atau tidak. Rumah sendiri maksud saya, bukan rumah orang lain, bukan rumah keluarganya, bukan rumah famili yang lain,” bebernya.

Tak hanya itu, mantan Anggota DPRD Kepulauan Sula dari Partai Golkar ini juga mengklaim, paslon HT-UMAR akan memenangkan kontestasi Pilkada di Kepulauan Sula dengan perolehan suara 70 persen, khusus di Pulau Sulabesi saja.

“Kalau 70 persen itu katong (kami, red) menang sudah. Karena ada tiga kandidat, itu berarti yang tidak akan memperoleh di atas 70 persen,” tukasnya.