Tandaseru — Produksi sampah yang dihasilkan warga di wilayah Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara mencapai 930 ton per bulan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halut mengaku kewalahan mengangkut lantaran keterbatasan armada.

“Dalam sehari, produksi sampah di Tobelo mencapai 31 ton per hari,” tutur Kepala DLH Halut Samud Taha, Selasa (29/9).

Samud bilang, puluhan ton sampah tersebut diangkut sebanyak dua kali dalam sehari. DLH pun kewalahan karena kekurangan armada pengangkut sampah.

“Armada pengangkut sampah yang kami miliki lima mobil truk sampah, tiga unit mobil armroll, dan empat kontainer saja,” ungkapnya.

“Idealnya harus ada penambahan kontainer sampah. Untuk wilayah kota dan pasar paling tidak harus ada 15 kontainer agar tidak bekerja melakukan pengangkutan di titik yang sama sebanyak dua kali sehari,” jabar Samud.

Disentil mengenai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah untuk DLH sendiri, Samud menyebutkan PAD retribusi sampah ditargetkan Rp 350 juta per tahun. Sampai detik ini realisasinya baru mencapai 50 persen dari jumlah yang ditargetkan.

“Kemungkinan tidak mencapai target. Sebab tinggal beberapa bulan lagi sudah akhir tahun dan capaiannya baru 50 persen,” tukasnya.