Tandaseru — Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara belum memfungsikan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang didatangkan pada 18 Agustus lalu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Pulau Morotai dr. Novindra Humbas ketika dikonfimasi membenarkan alat tersebut belum difungsikan. Hanya saja sudah dilakukan uji coba oleh tim operator.

“Jadi sampai saat ini kita masih uji lab di Ternate di Rumah Sakit Chasan Boesoirie. Yang di sini belum,” ucapnya, Selasa (29/9).

Novindra bilang, alat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dalam waktu dekat sudah akan difungsikan.

“Teknisi dari Jakarta sudah datang, alatnya juga sudah di-install, juga sudah dilakukan kegiatan pelatihan ke tim operator kami. Sementara lagi dilakukan uji coba alat oleh tim kami. Selanjutnya kita tinggal menunggu Litbang Provinsi untuk tinjau alat sekaligus mengeluarkan izin operasional, baru kita jalan,” jelasnya.

Dia menegaskan, jika alat PCR sudah difungsikan maka proses uji swab bisa lebih cepat. Dengan begitu, orang tidak lagi lama-lama dikarantina.

“Hasilnya dua tiga hari sudah bisa keluar. Tapi saya kurang tahu berapa jumlah sampel yang diuji dalam sehari,” katanya.

Ditanya terkait status pandemi Covid-19 di Morotai, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulau Morotai ini mengatakan, sudah ada dugaan terjadi transmisi lokal penyebaran Covid-19. Hanya saja penetapan resminya belum ada.

“Karena yang menetapkan itu harus dari pimpinan Gustu. Tapi Kayaknya kita sudah transmisi lokal sih. Total jumlah pasien saya kurang hafal. Tapi sudah ada beberapa kasus yang tidak melalui pelaku perjalanan, tapi dia di sini,” tandasnya.