Tandaseru — Jelang tahapan pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, realisasi dana hibah dari Pemerintah Haltim baru mencapai Rp 28.645.612.269 atau 69,40 persen dari total anggaran Rp 41.273.850.000. Pemkab menjanjikan, pada September nanti anggaran Pilkada sudah akan cair 100 persen.
Data yang dihimpun tandaseru.com, hibah untuk Komisi Pemilihan Umum senilai Rp 27.429.575.000 baru terealisasi Rp 19.413.776.269. Realisasi dilakukan secara bertahap pada 7 November 2019 sebesar Rp 2.000.000.000, 17 Maret 2020 Rp 600.000.000, 28 April 2020 Rp 544.050.000, 17 Juni 2020 Rp 7.750.548.954, 17 Juli 2020 Rp 3.019.177.315, dan 24 Agustus Rp 5.500.000.000.
Total realisasi 70,78 persen dan masih tersisa Rp 8.015.798.731.
Anggaran untuk Badan Pengawas Pemilu sebesar Rp 8.844.275.000 dan baru tersalur Rp 6.731.836.000 atau 76,12 persen. Realisasinya mulai 7 November 2019 senilai Rp 300.000.000, 14 Februari 2020 Rp 3.237.404.000, 7 Juli 2020 Rp 1.032.954.000, serta 24 Agustus 2020 Rp 2.161.478.000. Adapun sisa anggaran Bawaslu saat ini Rp 2.112.439.000.
Sedangkan anggaran pengamanan untuk Polri sebesar Rp 4.000.000.000 realisasinya sejauh ini 40 persen atau Rp 1.600.000.000 yang dicairkan pada 11 Agustus 2020. Hibah yang masih tersisa Rp 2.400.000.000.
Lalu anggaran untuk TNI Rp 1.000.000.000 di mana relisasinya sudah mencapai 90 persen atau Rp 900.000.000. Anggaran dicairkan pada 18 Maret 2020 sebesar Rp 400.000.000 dan 19 Agustus 2020 Rp 500.000.000.
Kepala Sub Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Haltim Hendra Permana yang dikonfirmasi tandaseru.com mengatakan, keterlambatan penyaluran dana hibah disebabkan pencairannya bersamaam dengan gaji 13.
“Terlambat ini karena adanya gaji 13 itu, jadi agak sedikit terlambat,” katanya, Senin (24/8).
Hendra memastikan, pada September nanti anggaran tersebut akan dicairkan 100 persen. Total sisa dana hibah yang belum cair sendiri sebanyak Rp 12.628.237.731.
Tinggalkan Balasan