Masa Perlawanan
Sebelum diasingkan ke Boven Digoel, Ismail Digoel bergabung dalam organisasi Jong Ambon di Jakarta. Bersama organisasi kepemudaan lain, Ismail dan kawan-kawan melakukan penyerangan terhadap tentara Hindia Belanda. Pria Sula itu memimpin penyerangan tersebut.
“Kakek cerita, saat itu Belanda tengah asyik berpesta merayakan kemenangan usai mengalahkan pasukan Indonesia. Pada hari Rabu, tahun sama tanggalnya saya sudah lupa, yang jelas hari Rabu,” kisah Zaitun Nurlatifa Sangadji, cucu Ismail yang lain.
“Kakek yang memimpin langsung penyerangan. Malam itu Belanda sedang pesta. Tiba-tiba kakek masuk dan berdiri di tengah-tengah perayaan pesta, dia langsung melancarkan tembakan di sekeliling,” sambung Zaitun saat ditemui di rumahnya di Desa Mangon, Kecamatan Sanana, Jumat (14/8).
Saat itu banyak tentara Belanda mati. Tapi wajah Ismail tertangkap kamera pasukan kolonial. Dari situ fotonya tersimpan Belanda dan jadi salah satu buronan paling dicari.
Ismail yang tengah memimpin pasukan saat penyerangan tak sadar dirinya telah dipotret. Usai melakukan penyerangan beberapa kali, ia kemudian kembali ke Sula.
Tinggalkan Balasan