NHM langsung mengambil langkah cepat melakukan tracing terhadap karyawan yang pernah melakukan kontak dengan karyawan tersebut. Hasilnya, didapatlah 103 karyawan yang pernah berkontak.

“Sebagian karyawan melaporkan sendiri bahwa dirinya pernah berada satu ruangan dengan karyawan yang positif ini. Dan kami sangat hargai partisipasi karyawan untuk melapor ini,” tutur Ramdani.

Manajemen NHM lantas menggandeng RS Siloam untuk swab test, dimana petugas medis Siloam datang ke site untuk mengambil spesimen. Banyaknya jumlah karyawan yang harus di-swab test membuat manajemen NHM memilih menggunakan jasa rumah sakit swasta tersebut.

“Hasil PCR di RS Siloam menunjukkan adanya 38 karyawan positif,” ucap Ramdani.

Tim Penanggulangan Covid-19 PTNHM lantas berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Halut. 36 karyawan akhirnya dikarantina di Kota Tobelo, di lokasi yang direkomendasikan Gugus Tugas. Mereka berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan kondisi umumnya dinyatakan baik.

“Sementara 1 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo karena mengalami demam, 1 orang lagi masih dirawat di Klinik Gosowong dan 1 lainnya baru akan dibawa ke tempat Karantina di Tobelo besok karena hasil tesnya baru keluar hari ini,” terang Ramdani.

Manajemen PT NHM menyatakan memberikan dukungan penuh kepada seluruh karyawan NHM dan karyawan perusahaan mitra kerja yang sedang dikarantina tersebut. Tak hanya bantuan materil mengenai hal-hal yang diperlukan, tetapi dukungan doa dan semangat dari seluruh keluarga besar PTNHM.

“Tadi pagi kami melepas mereka menuju Tobelo dengan semangat yang tinggi dan kami berharap hasil yang negatif pada tes selanjutnya dan seluruh karyawan bisa kembali bersama keluarga masing-masing,” sambung Ramdani.

Jauh sebelum Covid-19 menghantui NHM, perusahaan ini telah membentuk Tim Penanggulangan Covid-19 yang terdiri dari Program Pencegahan, Mitigasi dan Dukungan untuk Pemerintah Daerah dan Masyarakat lingkar tambang. Dalam program pencegahan, telah dilakukan isolasi/lockdown di area site termasuk karyawan lokal harus tinggal di dalam site/kawasan tambang, melakukan ”screening” atau pengawasan berlapis dimana seluruh karyawan yang akan kembali bekerja ke Tambang Gosowong harus melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing, selalu mengisi formulir tentang aktivitas serta kesehatan mereka dalam 14 hari karantina mandiri tersebut.

“Lalu untuk karyawan yang berasal dari luar lingkar tambang diharuskan untuk masuk ke hotel-hotel yang telah disewa oleh perusahaan untuk masa transit selama 14 hari lagi. Hotel-hotel tersebut ada 3 hotel di Ternate dan 1 hotel di Marahai (Tobelo). Selama masa transit mereka harus disiplin. Jika ada yang melanggar aturan langsung dipulangkan. Lalu kesehatan mereka dipantau setiap hari oleh Tim Medis PTNHM yang ditempatkan di hotel-hotel tersebut,” tegas Ramdani.

Setelah datangnya alat rapid test yang dipesan sebelumnya, mulai awal Mei sebelum masuk ke Tambang Gosowong seluruh karyawan dan mitra kerja harus menjalani rapid test. Hanya yang nonreaktif hasilnya yang dibawa masuk ke Tambang Gosowong.

“Sementara itu, untuk karyawan lingkar tambang pada awalnya hanya karantina mandiri di rumah masing-masing untuk kemudian mengisi formulir dan setelah dinyatakan lolos baru bisa kembali bekerja di tambang. Namun setelah ada alat rapid test, semua mereka harus mengikuti rapid test. Terdapat sejumlah karyawan ketika dilakukan rapid test yang dilakukan oleh Tim dari Dinas Kesehatan Halut dan Ternate, ada sejumlah karyawan yang hasilnya reaktif. Kepada mereka dilakukan isolasi di hotel lain yang memang disewa khusus untuk yang reaktif,” jabar Ramdani.

Dalam program pencegahan, sambung Ramdani, Tim Covid-19 PTNHM telah melakukan protokol Covid-19 yang diimbau oleh Pemerintah seperti penggunaan masker, memastikan jaga jarak dalam aktivitas Karyawan, sterilisasi tempat-tempat kerja dan aktivitas lainnya, penambahan sarana cuci tangan, penutupan tempat makan/messhall, sarana olahraga dan sarana hiburan, pengaturan tempat duduk di bus karyawan, serta memasang poster di seluruh tempat kerja dan tempat tinggal tentang apa yang harus dilakukan karyawan untuk melindungi diri dari Covid-19.

“Selanjutnya, PT NHM akan melakukan swab test lanjutan untuk karyawan lain yang dinilai telah melakukan interaksi dengan karyawan yang positif tersebut. Hal ini penting untuk memastikan seluruh karyawan yang bekerja dalam keadaan negatif Covid-19, dan saat cuti dan pulang ke rumah juga dalam keadaan bebas Covid-19,” ucapnya.

Di samping itu, perusahaan akan terus mempertahankan dan meningkatkan standar penanggulangan di site Gosowong untuk segera steril dari Covid-19.

“Kami bersyukur bahwa dengan swab Test yang cepat kami dapat mengindentifikasi orang-orang yang sudah terpapar Covid-19 dan melakukan program karantina yang seharusnya,” tandas Ramdani.

Sebelumnya, Gustu Covid-19 Malut menyatakan adanya 24 karyawan NHM yang terpapar Covid-19. Ramdani yang dikonfirmasi soal perbedaan jumlah karyawan terpapat tersebut menyatakan pemeriksaan spesimen dilaksanakan secara bertahap. Angka 38 adalah angka terbaru karyawan yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.