Tandaseru – Zaidin Yusuf (33), warga Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara hanya bisa menahan sakit tiap kali bergerak. Sebuah kresek hitam diplester ke perutnya. Fungsi kresek itu untuk menutup luka di perutnya yang menganga.
Zaidin saat ini tinggal di rumah kakaknya di Lingkungan Jan Kelurahan Tabona, Kota Ternate Selatan. Ia menderita infeksi usus usai menjalani operasi usus buntu beberapa tahun lalu.
2017 lalu, Zaidin sakit perut berkepanjangan dan berobat ke RSUD Morotai. Ia didiagnosis usus buntu dan harus menjalani operasi.
Hingga dua pekan pascaoperasi, Zaidin tak bisa buang air besar. Akibatnya, perutnya membesar membuat luka bekas operasinya terbuka.
Malangnya, luka tersebut tak ditutup kembali hingga kini. Zaidin dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate namun pihak rumah sakit mengaku tak bisa mengoperasinya lantaran keterbatasan fasilitas. Ia harus dirujuk ke Manado, Sulawesi Utara.
Terkendala biaya, Zaidin harus menahan sakit selama 3 tahun terakhir.
“Kami ikut berpartisipasi, galang dana dan patungan rumah ke rumah. Ada juga partisipasi dari pihak-pihak luar untuk biaya operasi dan kesembuhan Zaidin. Namun biaya yang dicapai ini belum mencukupi untuk biaya pengobatannya,” ungkap Fandi AM Konoras, salah satu warga Jan yang ikut prihatin dengan kondisi Zaidin, Sabtu (23/5).
Rencananya, tak lama lagi Zaidin akan diberangkatkan ke Manado untuk menjalani operasi. Namun hingga kini masih harus menyelesaikan urusan kartu BPJS-nya.
“Sementara ini masih urus dia punya BPJS di Morotai kasih pindah di Ternate baru berangkat,” aku Fandi.
Tinggalkan Balasan