Oleh: M. Jain Amrin
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
________
PENDIDIKAN merupakan fondasi utama dalam membangun peradaban yang maju dan berdaya saing. Di tengah perkembangan teknologi dan tantangan global yang semakin kompleks, transformasi pendidikan menjadi keharusan untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepedulian sosial tinggi.
Transformasi pendidikan mencakup berbagai aspek, mulai dari metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, pemanfaatan teknologi digital, hingga penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Pemerintah Indonesia melalui program Merdeka Belajar telah menginisiasi langkah awal dalam memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif.
Menurut pakar pendidikan, perubahan paradigma dari sistem yang berpusat pada guru (teacher-centered) menjadi berpusat pada siswa (student-centered) mampu meningkatkan partisipasi aktif dan kreativitas peserta didik. Selain itu, literasi digital dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) juga terbukti efektif dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.
Namun, tantangan besar masih membayangi, seperti kesenjangan fasilitas antar wilayah, kualitas guru yang belum merata, dan rendahnya minat baca masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk mempercepat transformasi ini.
Pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, melainkan proses membentuk manusia seutuhnya. Dalam konteks inilah, transformasi pendidikan menjadi pilar utama bagi kemajuan peradaban bangsa Indonesia ke depan. Tanpa sistem pendidikan yang kuat, sulit membayangkan masa depan bangsa yang mandiri, berdaya saing, dan berkepribadian luhur. (*)
Tinggalkan Balasan