Tandaseru — Direktur Bajo Institut Maluku Utara, Fahrul Abd Muid bersama Rahim Yasim, mantan Staf Khusus Bupati Halmahera Selatan, menyatakan sikap tegas mendorong kecamatan Kepulauan Joronga bergabung dalam Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten Kepulauan Obi.

Dalam keterangannya, Fahrul menjelaskan bahwa secara geografis Kepulauan Joronga lebih dekat dengan wilayah Obi, sehingga akan lebih memudahkan pelayanan pemerintahan dan menekan biaya operasional masyarakat.

“Selama ini masyarakat Joronga banyak mencari ikan julung di perairan Obi dengan menggunakan perahu giop. Ini bukti adanya keterikatan aktivitas ekonomi yang kuat,” ujar Fahrul, Minggu (27/4/2025).

Lebih lanjut, Fahrul menyoroti ketidakadilan yang dirasakan masyarakat Joronga dalam pembagian pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Ia menilai selama ini Joronga kerap dianaktirikan dalam berbagai program pembangunan.

Senada, Rahim Yasim menambahkan bahwa secara kultur, masyarakat Joronga lebih memiliki kesamaan dengan masyarakat Kepulauan Obi, baik dalam adat istiadat maupun hubungan sosial. Secara psikologis dan emosional, kata Rahim, masyarakat Joronga merasa lebih selaras dengan Obi.

“Atas dasar itu, kami bersama masyarakat Joronga akan segera mendeklarasikan sikap bahwa bergabungnya Kecamatan Kepulauan Joronga ke dalam DOB Kabupaten Kepulauan Obi adalah harga mati. Ini untuk mendorong akselerasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Mereka optimistis, dengan bergabungnya Joronga ke dalam Kabupaten Kepulauan Obi, pembangunan di wilayah tersebut akan lebih cepat, merata, dan tepat sasaran.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Yasim Mujair
Reporter