Tandaseru — Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara Muhammad Sinen angkat bicara soal dugaan kekerasan yang dilakukan anggota DPRD Pulau Morotai dari Fraksi PDIP, YS, terhadap warga Halmahera Barat bernama Mus Daud D Jalil. Akibat dugaan pemukulan yang dilakukan YS dan adik kandungnya, keduanya dilaporkan ke Polres Halbar.

Muhammad Sinen yang akrab disapa Ayah Erik saat dikonfirmasi mengaku murka dengan insiden-insiden semacam itu yang melibatkan kader PDIP.

“Namanya manusia tentu punya batas sabar. Tapi jabatan yang kita emban harus jadi ukuran dalam berperilaku setiap saat,” ujar Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan ini, Kamis (9/1/2024).

Apalagi, kata dia, dalam undang-undang anggota DPRD disebut wakil rakyat sehingga harusnya menjadi pelindung rakyat. Di sisi lain, PDIP adalah partai yang dikenal dekat dengan wong cilik (rakyat kecil, red).

“Di PDIP, hal-hal begitu Ketum juga pasti murka,” tukas Ayah Erik.

Meski begitu, mengingat Indonesia adalah negara hukum maka PDIP tetap menghargai proses hukum yang tengah berlangsung. YS, kata dia, juga punya hak membela diri sepanjang proses hukum berlangsung.

“Tapi jika sampai ke pengadilan dan dia dinyatakan bersalah maka sudah pasti ada konsekuensinya, dan dia harus bertanggung jawab atas konsekuensi itu,” ungkap calon Wali Kota Tidore Kepulauan terpilih itu.

Ayah Erik mengungkapkan, dirinya telah berkomunikasi dengan YS. YS mengaku, korban lebih dulu menyambar mobilnya lalu memberhentikan mobilnya.

“Dia bilang korban sambar mobilnya, kalau tidak salah. Lalu dia tegur dengan tampar itu. Tapi karena korban melawan lalu adiknya pukul. Menurut dia, adiknya yang pukul, bukan dia. Tapi saya bilang ada video yang sudah beredar luas jadi kalau dia terbukti bersalah ya harus tanggung jawab. Jadi kita tunggu proses hukumnya,” tandasnya.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Ika Fuji Rahayu
Reporter