Tandaseru — Harita Nickel bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun TernateMaluku Utara konsisten dalam upaya rehabilitasi mangrove di pesisir Desa Soligi, Pulau Obi, Halmahera Selatan. Lebih dari sekadar penanaman, ekosistem mangrove juga dijaga dengan monitoring secara berkala, pemeliharaan bibit yang telah ditanam dan penyulaman bibit.

Penyulaman adalah kegiatan mengganti bibit mangrove yang telah mati dengan bibit mangrove yang baru. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan dan memberdayakan kelompok masyarakat sekitar.

Upaya ini diharapkan akan terus memberikan dampak dan manfaat besar, baik secara ekologis bagi lingkungan, maupun sosial ekonomis bagi masyarakat sekitar dalam jangka waktu panjang.

Pada kegiatan monitoring dan penyulaman bibit yang dilakukan Kamis (8/11), sebanyak 70 pohon penyulaman ditanam untuk mengganti bibit yang rusak dari 24.575 bibit yang di tanam akibat gelombang dan arus. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan bambu bulat untuk melindungi bibit.

Sebelum menggunakan bambu, tingkat keberhasilan bibit yang ditanam sejak Agustus 2022 hanya sebesar 49 persen. Setelah menggunakan bambu di bulan Oktober, tingkat keberhasilan bibit bertahan naik hingga 73 persen.