Tandaseru — Di tengah hiruk-pikuk pusat Kota Ternate, Maluku Utara, menyempil di antara lajunya pertumbuhan kota, perahu-perahu nelayan berjajar bisu.

Perahu-perahu itu milik para nelayan tuna. Kendaraan air itu diparkir di sebuah kolam yang bermuara ke laut.

Seorang anak dan ibunya di atas perahu milik nelayan tuna di Kelurahan Gamalama, Kota Ternate. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Untuk menuju ke laut, nelayan harus melewati jembatan yang menghubungkan jalan raya hasil reklamasi.

Zaman berganti, namun puluhan pria di Kelurahan Gamalama itu masih setia dengan profesinya sebagai nelayan tuna. Pasang surut jadi penanda untuk mulai melaut.

Seorang nelayan menyiapkan BBM untuk melaut. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Rian Abdullah (29 tahun), salah satu nelayan, bilang mereka akan mulai menangkap tuna pukul 01.00 dini hari. Begitu fajar mulai menyingsing melewati kaki Gunung Gamalama, pria-pria tangguh itu pulang.