Tandaseru — Pemerintah Provinsi Maluku Utara belum memastikan jadwal keberangkatan calon jamaah haji (CJH) yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi tahun ini.
Kabag Keagamaan Biro Kesra Setda Malut Fadly Muhammad mengatakan, pemerintah daerah baru membahas kesiapan dengan melobi beberapa maskapai penerbangan yang akan mengangkut CJH asal Maluku Utara ke embarkasi Makassar.
“Yang sudah kita undang ada pihak maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air. Untuk jadwal keberangkatan belum bisa kami pastikan,” ujar Fadly saat ditemui di halaman kantor gubernur di Sofifi, Kamis (12/5).
Fadly menambahkan, berdasarkan hasil rapat. Pihak maskapai membuat penawaran pembiayaan ke pemerintah daerah, salah satunya yang merespon adalah maskapai Lion Air meskipun secara resmi belum menyampaikan presentasi penawaran.
“Yang pasti penawaran masing-masing maskapai bervariasi, namun panitia berkeinginan agar pelayanan berlaku seperti keberangkatan sebelumnya yakni sistem carteran,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pembiayaan transportasi, akomodasi, dan biaya sewa pesawat.
“Padahal rata-rata biaya carteran pesawat untuk satu maskapai saja bisa ditaksir di atas Rp 2 miliar, karena ada tiga kali penerbangan,” jelasnya.
Fadly bilang, Maluku Utara sendiri mendapat jatah 491 CJH yang diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini.
“Jatah yang berkurang ini disebabkan karena faktor pandemi Covid-19,” katanya.
Ada beberapa syarat, kata Fadly, yang akan diberlakukan bagi seluruh jamaah misalnya calon jamaah berusia paling tinggi 65 tahun per tanggal 30 Juni 2022 serta sudah menerima vaksinasi Covid-19.
“Kita akan berupaya memudahkan para jamaah. Panitia akan berkoordinasi dengan pihak kesehatan, misalnya ada tempat khusus bagi para calon jamaah, kalau di Kota Ternate mereka ditempatkan di asrama haji tepat di Kelurahan Ngade,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan