Tandaseru — Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, Nurlaela Syarif menyatakan Ternate sudah masuk kategori darurat sampah.

Karena itu, kata dia, Pemerintah Kota Ternate tak boleh hanya fokus pada pembangunan. Penanganan sampah pun menjadi poin penting.

Politikus Partai Nasdem ini memaparkan, produksi sampah di Kota Ternate per hari mencapai 100 ton. Ini adalah volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome di Kecamatan Ternate Barat.

Produksi sampah tersebut terdiri dari 60 persen sampah non organik, 15 persen sampah plastik dan 25 persen terdiri dari sampah kertas, gelas dan besi.

Sementara untuk armada sampah pemkot memilik 18 unit dumptruck, 6 unit L300, dan 4 unit arm roll. Menurut Nurlaela, jumlah armada ini tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan produksi sampah di Kota Ternate.

“18 dumptruck ini dari masa jabatan Wali Kota almarhum Syamsir Andili, dan ada 9 unit yang tidak layak namun masih dipaksakan untuk digunakan beroperasi. Kita sudah mendorong terkait dengan pelayanan sampah yang memadai,” jelasnya, Rabu (1/9).