Tandaseru — Empat anggota DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara, hingga kini belum memiliki pin emas 10 gram seperti yang dimiliki anggota lainnya. Padahal, keempat anggota hasil pergantian antarwaktu (PAW) tersebut dilantik sejak Desember 2020 lalu.

Sekretaris DPRD Hajija Sergi saat dikonfirmasi mengatakan, Sekretariat telah membuat usulan permintaan pengadaan pin tersebut ke Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah. Hanya saja, pengadaannya tergantung kondisi keuangan daerah.

“Kalau cair lebih cepat lebih baik. Tapi saya kemarin sudah minta bantu Ibu Helny, kalau ibu bersedia tolong adakan empat pin, nanti kalau sudah (anggarannya) keluar baru dikembalikan. Karena kalau tunggu uang lagi lama,” ungkap Hajija, Senin (16/8).

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Halbar ini mengatakan, saat ini tahun anggaran 2020 sudah mulai berakhir. Alokasi anggaran untuk APBD Perubahan juga telah ditutup sehingga anggaran pengadaan pin tidak dapat diakomodir.

“Jadi setiap pin emas anggota DPRD itu ada 10 gram dan sekarang harga emas 1 gram Rp 1 juta. Kalau ada empat berarti 40 juta,” ujarnya

Menurutnya, proses pembelanjaan pin mengikuti harga pasaran emas. Saat ini harga emas tergolong mahal.

“Tapi ini sekarang harga emas 1 gram Rp 1 juta. Harga emas ini kan naik turun,” cetusnya.

Sekadar diketahui, keempat anggota DPRD Halbar yang belum memiliki pin sebagai identitas jati diri yakni Roni Giop yang menggantikan James Uang dari Partai Demokrat daerah pemilihan III Ibu-Loloda, Marcela Tampi menggantikan Denny Palar dari Partai Hanura dapil III, Herman Josep Moanura menggantikan Djufri Muhamad dari Partai Nasdem dapil I Jailolo-Jailolo Selatan, serta Helny Selvy menggantikan Iksan Hi. Husain dari Partai Kebangkitan Bangsa wilayah dapil I.