Tandaseru — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Saumlaki terus mendorong inovasi berbasis energi listrik dengan menggelar kegiatan Demo Masak Menggunakan Kompor Induksi.
Bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), kegiatan ini bertujuan memperkenalkan teknologi kompor induksi yang lebih hemat energi, praktis, aman, dan ramah lingkungan secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Saumlaki ini mendapat sambutan antusias dari berbagai kalangan.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan OPD, jajaran Forkopimda, stakeholder, hingga masyarakat umum. Turut hadir Wakil Bupati KKT, dr. Juliana Ch. Ratuanak, dan Ketua TP PKK KKT, Sheren Amelinda Jauwerissa, yang menyatakan dukungan penuh terhadap langkah inovatif PLN dalam mendorong transisi energi bersih di daerah.
General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung transformasi energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah timur seperti Kepulauan Tanimbar.
“Pemanfaatan kompor induksi adalah bentuk nyata dukungan terhadap pengurangan emisi karbon serta upaya mewujudkan sistem energi yang lebih bersih dan efisien. PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai agen perubahan untuk kehidupan yang berkelanjutan,” ujar Awat.
Ia juga menyampaikan harapan agar masyarakat tidak hanya mengenal kompor induksi sebagai alat masak modern, tetapi mulai beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan secara menyeluruh.
“Kami berharap demo ini menjadi titik awal lahirnya kesadaran baru di masyarakat, bahwa energi listrik bukan hanya untuk penerangan, tetapi dapat menjadi solusi bagi efisiensi rumah tangga, penghematan biaya, dan tentu saja kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Manager PLN UP3 Saumlaki, Hendrik Ferdinand Siahaan menjelaskan, kompor induksi merupakan bagian dari ekosistem teknologi kelistrikan masa depan. Selain efisien, alat ini juga mendukung agenda nasional menuju Net Zero Emission tahun 2060.
“Kompor induksi membawa banyak keunggulan. Selain memasak lebih cepat dan bersih, penggunaannya juga lebih aman karena tidak menggunakan api terbuka. Ini sangat ideal untuk mendorong gaya hidup modern, khususnya di wilayah kepulauan seperti Tanimbar,” ujarnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mencoba langsung kepraktisan penggunaan kompor induksi dan terdorong untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi listrik yang lebih bersih.
“Kami ingin masyarakat merasa yakin bahwa teknologi ini tidak rumit, justru memudahkan. Semakin banyak yang beralih, maka semakin cepat kita bisa mencapai target energi bersih secara kolektif,” lanjut Hendrik.
Wakil Bupati KKT, dr. Juliana Ch. Ratuanak, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi PLN dalam menghadirkan solusi berbasis energi bersih di daerahnya.
“Kami menyambut baik langkah PLN ini karena sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk membangun daerah yang berkelanjutan. Kompor induksi adalah simbol bahwa perubahan itu mungkin, bahkan dari dapur rumah tangga kita,” tuturnya.
Ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai edukasi sesaat, tetapi terus dilanjutkan dengan program lanjutan yang menyentuh lapisan masyarakat lebih luas.
“Harapan kami, inovasi seperti ini terus disosialisasikan, bahkan bisa dikembangkan sebagai bagian dari pelatihan bagi UMKM, pelajar, hingga kelompok perempuan agar manfaatnya menyebar secara merata,” tambah Wakil Bupati.
Acara ini secara resmi dibuka dengan pemukulan tifa secara simbolis oleh Manager PLN UP3 Saumlaki dan Wakil Bupati KKT, sebagai tanda dimulainya rangkaian demo masak. Selama kegiatan berlangsung, masyarakat diberikan kesempatan mencoba langsung kompor induksi dan berkonsultasi mengenai penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tinggalkan Balasan