Tandaseru — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sofifi menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh akselerasi transformasi digital di Provinsi Maluku Utara.

Komitmen ini disampaikan dalam forum Rapat Koordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara Tahun 2025, di mana PLN didaulat sebagai salah satu narasumber utama. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, Bupati/Wali Kota, kepala dinas, serta para pemangku kepentingan di sektor digital.

General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, menekankan pentingnya keandalan pasokan listrik dalam mendukung ekosistem digital. Menurutnya, transformasi digital tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan infrastruktur ketenagalistrikan yang andal dan merata.

“Transformasi digital tanpa dukungan infrastruktur kelistrikan yang andal hanya akan menjadi wacana. Oleh karena itu, Kami hadir sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam memastikan bahwa setiap inisiatif digitalisasi berjalan dengan dukungan energi yang cukup, stabil, dan berkelanjutan,” ujar Awat.

Ia menambahkan, PLN telah menyusun sejumlah program prioritas untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

“Kami berkomitmen tidak ada satu pun wilayah di Maluku Utara yang tertinggal dalam proses digitalisasi hanya karena kendala akses listrik,” imbuhnya.

Dalam sesi paparan bertajuk “Peran Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagai Tulang Punggung Ekosistem Digital Maluku Utara”, Manager PLN UP3 Sofifi, Ilham Sunda Diputra menjelaskan, keandalan pasokan listrik merupakan fondasi fundamental kemajuan sektor digital.

“Kami di PLN menyadari bahwa di era modern ini, listrik bukan lagi sekadar untuk penerangan, melainkan telah menjadi enabler utama bagi seluruh aktivitas ekonomi dan sosial, terutama di sektor digital,” kata Ilham.

Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis, seperti peningkatan keandalan jaringan, pemeliharaan preventif, dan pengembangan skema pasokan khusus untuk objek-objek vital, seperti infrastruktur telekomunikasi.

Sebagai bentuk inovasi, PLN juga memperkenalkan program SuperSun, yaitu sistem kelistrikan berbasis panel surya yang dilengkapi baterai penyimpan dan inverter, dengan kapasitas hingga 7700 VA. Solusi ini sangat efektif untuk lokasi-lokasi terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

“Inovasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan kelistrikan di area blank spot, terutama bagi tower provider yang beroperasi jauh dari jaringan eksisting,” jelas Ilham.

Sementara itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turut memberikan arahan dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya digitalisasi pemerintahan yang dibarengi dengan konektivitas internet yang stabil dan merata.

“Pemerintah kabupaten/kota harus proaktif dalam mengusulkan daerah-daerah yang masih blank spot agar kita bisa mempercepat pemerataan konektivitas di Maluku Utara,” ujar Gubernur Sherly.

Rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan peta jalan (roadmap) yang konkret dalam pengembangan infrastruktur dan layanan digital di wilayah Maluku Utara. Keterlibatan PLN sebagai narasumber menegaskan posisi strategis BUMN tersebut, yang tidak hanya menjalankan bisnis inti kelistrikan, tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan nasional dalam mendorong pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.

Sahril Abdullah
Editor
Sahril Abdullah
Reporter