Tandaseru — Pemda Halmahera Barat, Maluku Utara, melalui Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo, berkolaborasi dengan Yayasan Gerak Bakti dan Departemen Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam misi kemanusiaan. Misi tersebut adalah membantu warga mendapatkan operasi katarak gratis.

Kegiatan tersebut berlangsung di RSUD Jailolo, Sabtu (19/7/2025). Sebanyak 188 warga yang mendaftar berasal dari 9 kecamatan. Namun hanya 154 orang yang hadir saat proses screening, di mana 84 orang memenuhi syarat dan langsung menjalani operasi.

Bupati Halbar James Uang menyampaikan, program kemanusiaan ini sejalan dengan salah satu dari tujuh program prioritas daerah yaitu “Halbar Sehat”, mengingat sektor kesehatan merupakan pilar utama pembangunan manusia di Halmahera Barat.

“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Prof. Dr. Resha Adi Wibowo beserta tim medis dari UGM yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi warga kami, mereka kini punya kesempatan untuk melihat kembali melalui operasi katarak gratis,” ungkap James dalam sambutannya.

Bupati dua periode ini menginstruksikan seluruh kepala puskesmas untuk melakukan pendataan ulang terhadap warga yang mengalami gangguan penglihatan, agar program operasi katarak bisa berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Ini bukan sekadar pelayanan kesehatan, tetapi bentuk nyata dari satu misi kemanusiaan yang harus terus kita rawat,” tuturnya.

Direktur RSUD Jailolo Novi Mariyana Drakel di kesempatan yang sama mengungkapkan, meskipun pendaftaran peserta telah ditutup, antusiasme masyarakat terhadap program ini masih sangat tinggi, sehingga pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan mata, termasuk menambah jumlah dokter spesialis.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari PT Arela, Yayasan Gerak Bakti, dan Pemda Halbar. Semoga kegiatan ini memberi manfaat besar dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

“Program operasi katarak gratis ini menjadi momentum penting dalam memperkuat layanan kesehatan di Halmahera Barat, sekaligus membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang merata dan inklusif bisa diwujudkan melalui kolaborasi berbagai pihak,” sambung Novi.

Sementara Prof. Dr. Resha Adi Wibowo dari Departemen Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan, tahun ini di Maluku Utara hanya Halbar yang digelar program ini. Sebelumnya ditargetkan dari Sabang sampai Merauke, tetapi tergantung kesediaan tenaga kesehatan lokal yang memberikan dukungan. Selain itu, mitra yang memberikan pembiayaan bahan, serta dukungan pemerintah daerah setempat.

”Jika tidak ada itu semua maka sulit. Kami angan-angan bisa melakukan semua tapi kadang-kadang koordinasi Pemda prioritasnya bukan di situ atau infrastruktur dan fasilitas rumah sakitnya kurang, dan Halbar ini sangat pas mulai dari fasilitas, infrastruktur, dukungan pemda itu sangat luar biasa dan istimewa sejak awal, kemudian kasus yang dibutuhkan banyak,” pungkasnya.

Sahril Abdullah
Editor
Mardi Hamid
Reporter