Tandaseru — Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Maluku Utara, resmi menutup operasi SAR terhadap tiga korban hilang dalam insiden kecelakaan satu unit longboat di perairan antara Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Kepulauan Sula.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani mengatakan, ditutupnya operasi SAR mulai pukul 19.00 WIT, Sabtu (8/3), dikarenakan tiga korban warga Desa Waisum, Kepulauan Sula, di antaranya Astuti (49 tahun), Wa Nurul (19 tahun), dan Wa Nila (16 tahun) belum juga ditemukan hingga pencarian hari ke tujuh.
“Upaya telah dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur untuk melakukan pencarian. Namun dari hari pertama hingga hari ke tujuh tim belum berhasil menemukan para korban,” kata Iwan.
Penutupan Operasi SAR tersebut, kata Iwan, sudah seusai SOP Basarnas. Dalam hal ini, bila selama 7 hari pencarian para korban belum ditemukan dan tanda-tanda penemuan pun tidak ada.
Pihaknya, lanjut Iwan, juga sudah berkoordinasi dengan keluarga korban mengenai penutupan operasi SAR ini.
“Pihak keluarga telah mengikhlaskan, maka korban dinyatakan hilang. Namun apabila ada tanda-tanda ditemukannya korban maka operasi SAR akan kami buka kembali,” timpalnya.
Iwan menambahkan, pihaknya pun telah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak terkait, seperti kepada kapal penumpang dan barang, serta para nelayan yang melintas di perairan sekitar Halmahera Selatan maupun Kepulauan Sula, bila menemukan korban agar segera melaporkan ke Tim SAR Gabungan.
Untuk diketahui, Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian ini terdiri dari Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana, KRI Madidihang, Pol Airud Sanana, Pol Airud Obi, Pos TNI AL Sanana, Danramil Sanana, Polsek Sanana, Babinsa Obi, KPLP, masyarakat, dan keluarga korban.
Tinggalkan Balasan