Tandaseru — Pemerintah Pusat bersama pemerintah daerah Halmahera Barat, Maluku Utara, berdampingan mengoptimalkan keselamatan masyarakat terdampak erupsi gunung Ibu.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati kepada sejumlah awak media usai melaksanakan rapat evakuasi pengungsi gunung Ibu di ruang rapat bupati Halbar, Jumat (17/1/2025).

Raditya menyampaikan, kehadiran Pemerintah Pusat menjadi penting untuk melakukan pendampingan yang sudah dilaksanakan hal ini dalam fase kedaruratan.

“Kami yakin karena pembelajaran tahun lalu berjalan bagus dan optimal kini kami hadir memastikan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sesegera mungkin selesai,” ungkapnya.

Raditya menjelaskan, prioritas sangat penting yang disampaikan dalam pertemuan oleh Bupati, dan ini menjadi tugas bersama masyarakat yang paham.

“Yang terpenting juga di sini media juga memberi literasi untuk masyarakat yang terdampak sehingga teredukasi untuk menyelamatkan diri ke tempat yang aman,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, mulai hari ini hingga besok dilakukan evakuasi dan dipastikan pengungsi berada di zona yang aman. Pemerintah Pusat terus berkoordinasi dengan kementerian dan juga lembaga lain.

“Sementara ini kamj melihat kesiapan pemerintah daerah sangat bagus dan melihat perkembangan serta evaluasi setiap hari pastikan semua berjalan bagus dan optimal demi keselamatan masyarakat,” tuturnya.

Sementara Bupati Halbar James Uang menyatakan, inti dalam rapat tersebut menyikapi erupsi gunung Ibu berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di level IV.

“Pada level IV ini maka berdasarkan rekomendasi tersebut ada enam desa berada pada radius 5-6 kilometer harus dievakuasi atau dikosongkan,” ucapnya.

James mengaku, warga harus segera dibawa ke tempat pengungsian sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka adalah warga Sangaji Nyeku, Soa Sangaji, Tuguis, Tugureba Sungi, Borona dan Todoke di kecamatan Tabaru.

“Penduduk dari enam desa kurang lebih 2.900 ini harus dievakuasi karena mereka berada di radius 5 sampai 6 kilometer yang direkomendasikan untuk dikosongkan sementara,” jelasnya.

Bupati yang kembali terpilih ini menyebutkan, mulai hari ini pemerintah langsung action di lapangan untuk menyiapkan MCK, sanitasi dan tempat pengungsian dan segala fasilitasnya.

“Kita akan berusaha sebisa mungkin untuk persiapkan dengan baik sehingga masyarakat yang mengungsi meski tidak senyaman di rumah paling tidak kita meminimalisir ruang-ruang untuk para pengungsi,” tuturnya.

Mantan anggota DPRD empat periode ini menyatakan, baru satu desa yang bersedia dievakuasi, sementara 5 desa lainnya masih ingin bertahan di rumah.

“Dan sudah dibicarakan, ada enam kepala desa dan pimpinan jemaat kita sudah datangi dan melakukan edukasi untuk dievakuasi. Penduduk kadang tidak memahami situasi ini jadi butuh adanya edukasi supaya mereka mau untuk dievakuasi demi keamanan dan keselamatan,” tandasnya.

Komandan Posko Tanggap Darurat Penanganan Gunung Api Ibu Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan 260 personel, Satpol PP dan tenaga kesehatan di lokasi untuk menyiapkan evakuasi warga.

“Kemarin kurang lebih satu desa yang sudah dievakuasi. Kami dalam dua hari ini bakal menyelesaikan proses evakuasi dan kita fokus pada pelayanan pengungsi,” pungkasnya.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Mardi Hamid
Reporter