Tandaseru — Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami peningkatan status menjadi yaitu level IV atau ‘Awas’ terhitung sejak pukul 10.00 WIT, Rabu (15/1).

Gunung Ibu yang berlokasi di Kecamatan Ibu, Halmahera Barat ini mengalami erupsi terus menerus hingga pagi tadi.

Menyikapi situasi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat untuk kesiapsiagaan.

Sedangkan pemantauan aktivitas vulkanik, BNPB juga berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, untuk mendapatkan informasi situasi terkini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, mengatakan, berdasarkan pantauan PVMBG erupsi Gunung Ibu terjadi pada Rabu (15/1), pukul 07.11 WIT. Saat erupsi tinggi kolom letusan teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak.

Distribusi abu vulkanik yang tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke arah barat. Erupsi terekam pada perangkat seismograf dengan durasi waktu 2 menit 11 detik. Dentuman dan gemuruh ketika letusan berlangsung terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.

“Langkah BNPB bersiaga dan siap membantu pemerintah daerah pada situasi darurat. Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto kepada jajaran. Beberapa personel BNPB telah berada di Kecamatan Ibu,” jelas Abdul melalui siaran pers, Rabu (15/1).

BPBD Kabupaten Halmahera Barat, kata dia, telah bersiaga di Kecamatan Ibu, dua hari sebelumnya saat Gunung Ibu erupsi. Para personel BPBD membagikan masker kepada warga dan mensosialisasikan potensi dampak serta bahaya erupsi.

“Hari ini BPBD kembali bersiaga untuk evakuasi warga apabila tindakan ini dibutuhkan,” katanya.

BPBD pun telah menyiapkan titik-titik evakuasi sementara. Hal tersebut juga telah diketahui oleh warga sehingga warga dapat secara mandiri menuju ke titik-titik evakuasi tersebut.

Di samping itu, Bupati Halmahera Barat James Uang yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Barat menuju Desa Sangaji Nyeku, Kecamatan Tabaru, untuk mengecek kesiapsiagaan dalam antisipasi situasi darurat erupsi Gunung Ibu.

Setelah adanya kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Ibu ke level IV atau ‘Awas’, PVMBG merekomendasikan, antara lain pertama, masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4.5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Kedua, apabila terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Ketiga, seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Ibu.

Terakhir, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Ibu melalui kanal informasi resmi pemerintah.

Sementara itu, terkait potensi ancaman bahaya banjir dan banjir bandang yang dapat dipicu adanya hujan lebat dan material vulkanik, BNPB telah memasang sistem peringatan dini (EWS) alat sensor di 4 titik dan sirine 4 titik.

“Pemasangan EWS ini membantu kesiapsiagaan warga setempat. Pemangku kepentingan daerah dan warga dapat memantau situasi daerah aliran sungai melalui dasbor sistem informasi pada tautan https://mhews.bnpb.go.id/gunung/ibu,” pungkasnya.

Ardian Sangaji
Editor
Ardian Sangaji
Reporter