Tandaseru — Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, melaksanakan kegiatan Studi Lapang Sosial Ekonomi Perikanan dan Pengantar Ilmu Perikanan dan Kelautan pada 7-8 Desember 2024.

Kegiatan ini berlangsung di Desa Wisata Akebay, Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, yang dikenal memiliki potensi besar dalam pengelolaan sumber daya pesisir. Mahasiswa peserta studi lapang mendapatkan kesempatan mempelajari kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir sekaligus memahami bagaimana mereka memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kuliah lapang mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan FPIK Unkhair. (Istimewa)

Proses belajar di lapangan memberikan pengalaman nyata tentang kehidupan masyarakat nelayan, termasuk tantangan yang mereka hadapi. Perubahan iklim, regulasi yang membatasi aktivitas perikanan, hingga penurunan hasil tangkap menjadi isu utama yang kerap mereka alami. Mahasiswa diajak mengamati langsung bagaimana masyarakat mengadaptasi pola kehidupan mereka terhadap perubahan tersebut, termasuk strategi pemanfaatan teknologi atau diversifikasi usaha yang dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan mata pencaharian.

Studi lapang ini juga dirancang untuk mengidentifikasi peluang ekonomi yang dapat dikembangkan masyarakat pesisir. Pengembangan ekowisata berbasis sumber daya alam dan pengelolaan produk perikanan bernilai tambah menjadi fokus utama. Mahasiswa dan dosen pembimbing berkolaborasi dengan masyarakat merumuskan potensi-potensi tersebut, memberikan rekomendasi berbasis data, serta mendorong masyarakat mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki. Rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkrit dalam menguatkan hubungan antara dunia pendidikan dan masyarakat pesisir.

Koordinator kegiatan studi lapang Ismi Musdalifah Darsan, S.Pi.,M.P menegaskan, studi lapang ini merupakan wujud nyata dari komitmen Universitas Khairun dalam mencetak generasi yang peduli terhadap pengelolaan sumber daya pesisir. Menurutnya, pembelajaran berbasis lapangan memberikan mahasiswa kesempatan memahami teori sekaligus mempraktikkan ilmu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga melihat langsung bagaimana masyarakat mengelola sumber daya mereka, tantangan yang dihadapi, dan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.

Pentingnya kolaborasi antara ilmu pengetahuan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi pesan utama dalam kegiatan ini, Musdalifah menambahkan, dapat menjadi model pembelajaran yang efektif untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan multidimensional.

“Studi lapang semacam ini mengajarkan mahasiswa berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan memberikan solusi berdasarkan kebutuhan masyarakat pesisir. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan pesisir yang berkelanjutan,” tambah dosen muda Unkhair ini.

Desa Wisata Akebay dipilih sebagai lokasi karena potensinya yang besar dalam pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan dan pengembangan ekowisata. Mahasiswa yang mengikuti program ini diharapkan dapat belajar dari masyarakat setempat tentang praktik pengelolaan sumber daya berbasis kearifan lokal. Kombinasi kegiatan edukatif dan rekreatif, seperti smart camping, small group discussion, dan coastal clean-up, dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif tentang pentingnya sinergi antara pendidikan, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Peserta yang terlibat juga didorong untuk menjadi duta ilmu pengetahuan di tengah masyarakat dengan menerapkan hasil pembelajaran di lapangan. Musdalifah menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk bergabung dengan Program Studi Budidaya Perairan di Universitas Khairun.

“Ayo masuk ke Program Studi Budidaya Perairan. Bersama kita kembangkan ilmu dan inovasi yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir dan pembangunan wilayah secara berkelanjutan,” ajaknya.

Kombinasi pembelajaran berkualitas, pengalaman lapangan, dan pengabdian kepada masyarakat menjadi keunggulan yang ditawarkan oleh program studi ini.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Ika Fuji Rahayu
Reporter