Dalam sambutan Pj Gubernur Maluku Utara menyampaikan, pemerintah telah memetakan visi pembangunan nasional di dalam RPJPN 2005-2025 yaitu, terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong yang telah dijabarkan dalam tiga dimensi strategi pembangunan nasional yakni, pembangunan manusia dan masyarakat, sektor unggulan serta pemerataan dan kewilayahan yang didukung oleh kondisi aspek politik, hukum, pertahanan dan keamanan.
Dikatakan, pembangunan daerah harus selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yaitu, penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan secara seimbang dan sinergis dalam memenuhi kebutuhan generasi mass depan, dengan mempertimbangkan arah pembangunan yang adaptif terhadap perubahan iklim serta pengurangan resiko bencana.
“Dalam implementasinya diperlukan tiga pilar yaitu, sosial, ekonomi dan lingkungan yang diperkuat dengan dimensi kelembagaan,” kata Hairia membacakan sambutan Pj Gubernur Maluku Utara.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan beberapa indikator antara lain, ekonomi makro, tingkat partisipasi masyarakat sebagai objek pembangunan yang berdampak terhadap masyarakat dan ekosistem lingkungan.
Selain itu, terdapat dua peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan green economy di maluku utara yakni, transisi aktivitas existing economy melalui penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memunculkan pusat pertumbuhan ekomoni baru melalui pengembangan sektor dan aktivitas yang inovatif termasuk industri berbasis SDA hayati berkelanjutan.
Diakhir sambutan, Pj Gubernur Maluku Utara mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh peserta kegiatan yang telah bersinergi dalam mewujudkan sinergitas visi kebijakan pembangunan nasional dengan pembangunan Maluku Utara.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi katalisator untuk dapat bergerak secara konsisten dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu menciptakan masyarakat yang sejahtera, inklusif dan ramah lingkungan di Maluku Utara,” ujar Hairia.
Tinggalkan Balasan