“Pengamatannya yang cermat terhadap fauna di Indonesia membawanya pada kesadaran bahwa ada garis tak kasat mata yang membentang di sepanjang perairan antara Sulawesi dan Kalimantan, serta antara Lombok dan Bali yang memisahkan satwa di dua kelompok pulau berbeda tersebut. Di sisi timur terdapat hewan jenis Australia dan di sisi lain terdapat hewan jenis Asia. Pantas saja sebagian wilayah Indonesia bagian timur kini dinamai menurut namanya: wilayah Wallacea,” imbuh Dominic.
Ia pun telah mengadakan kuliah umum bertema keanekaragaman hayati di Universitas Khairun Ternate. Di sana ia bertemu banyak mahasiswa yang antusias dengan prospek pengelolaan berkelanjutan SDA yang melimpah di Maluku Utara.
“Pak Gubernur, Pak Bupati, mari menginspirasi generasi muda Maluku Utara untuk menjajaki peluang pendidikan tinggi di Inggris melalui Beasiswa Chevening yang saat ini menerima pendaftaran hingga awal Desember. Beasiswa pascasarjana akan secara signifikan meningkatkan kualitas SDM Maluku Utara dan memperkuat hubungan Indonesia-Inggris,” ujarnya.
“Saya mengajak pemerintah Maluku Utara untuk memanfaatkan berbagai peluang pendanaan yang tengah dikembangkan pemerintah Inggris melalui program-program kami di Indonesia, seperti Biodiversity Challenge Funds. Ini termasuk hibah Darwin Initiative untuk konservasi keanekaragaman hayati dan penanggulangan kemiskinan multidimensi, dengan 18 proyek yang tengah berjalan di Indonesia senilai lebih dari £12 juta. Ada pula hibah Illegal Wildlife Trade (IWT) Challenge Fund untuk memberantas perdagangan satwa liar ilegal. Pendaftaran dibuka dua kali setahun bagi LSM dan universitas setempat,” tuturnya.
Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat besar seperti Indonesia untuk melindungi lingkungan laut dan mengentaskan kemiskinan di masyarakat pesisir adalah Blue Planet Fund. Tawaran ini memiliki empat bidang tematik utama, yaitu keanekaragaman hayati laut, makanan laut berkelanjutan, polusi laut, dan perubahan iklim.
“Banyak cara untuk mengakses semua program yang telah saya sampaikan itu. Tim saya akan dengan senang hati berbagi informasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait di Maluku Utara untuk membantu pemanfaatan peluang kerja sama tersebut. Seiring peringatan 75 tahun kerja sama bilateral Indonesia-Inggris tahun ini, saya menyambut baik peluang meningkatkan kerja sama di masa mendatang dengan pemerintah Maluku Utara dan masyarakatnya yang luar biasa,” pungkas Dominic.
Jeni Kardinal, di sisi lain, bersama SeaTrek telah menerbitkan 8 ribu kopi buku anak berjudul The Adventures of Alfred Russel Wallace. Buku-buku ini didonasikan di sekolah-sekolah di wilayah Wallacea.
“Alasan Wallace datang ke Halmahera adalah karena biodiversitasnya. Hutannya dipenuhi harta karun alami -kupu-kupu tercantik, kumbang-kumbang eksotik, lebah-lebah raksasa, dan burung-burung yang hanya dapat ditemui di Kepulauan Maluku,” ucapnya dalam pidatonya.
“Kalian hidup di tempat yang sangat istimewa. Kami berharap harta karun alami Indonesia ini tetap lestari, bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang,” tandas Jeni.
Sementara Pj Gubernur Syamsudin Abdul Kadir dalam sambutannya menyatakan keanekaragaman hayati Indonesia saat ini menghadapi ancaman serius. Begitu banyak spesies terancam punah karena berbagai jenis kegiatan manusia, seperti deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim.
“Untuk mengatasi ancaman terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, pemerintah dan NGO telah menjalankan berbagai program dan kegiatan konservasi alam,” terangnya.
Salah satu isi terkini terkait konservasi alam di Indonesia adalah pemanasan global dan perubahan iklim. Indonesia memiliki hutan hujan tropis luas, yang berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
“Namun deforestasi besar-besaran di Indonesia yang dilakukan untuk membuka lahan pertanian dan industri telah memicu peningkatan emisi gas rumah kaca. Hal ini berdampak pada peningkatan suhu global, cuaca yang lebih ekstrem, dan bencana alam yang semakin sering terjadi di Indonesia,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan