Tandaseru — Yusrin Hasim, seorang mahasiswa Teknik Sipil Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, mungkin tak pernah berpikir akan berpisah dengan kedua orang tua dan adiknya dengan cara tragis. Keluarganya menjadi korban ganasnya banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Ternate, Minggu (25/8/2024) lalu.

Yusrin lolos dari bencana maut itu karena ia sedang tidak berada di lokasi saat kejadian. Ia
menceritakan, sedang melaksanakan kegiatan di luar Ternate.

“Saat itu saya sedang menjalani KKN di Jailolo Selatan, tepatnya Desa Toniku. Kronologis pastinya saya kurang tahu, tapi yang
pasti informasi mengenai kejadian ini pertama saya terima dari saudara dan paman saya yang
selamat. Mereka mengatakan kejadiannya begitu cepat, terjadi pada Minggu dini hari sekitar
pukul tiga. Dalam sekejap rumah-rumah rata dengan lumpur dan air. Saking cepat dan
gelapnya mereka tidak sempat memperhatikan bagaimana air benar-benar mengalir deras dan
menerjang rumah. Sehingga sangat sulit untuk menyelamatkan diri saat itu,” terang Yusrin.

Tentu kejadian ini menyisakan luka yang sangat mendalam bagi Yusrin. Tidak mudah baginya
merelakan kehilangan satu keluarganya dalam satu malam. Namun peristiwa ini justru mengantarkannya pada sebuah momentum tak terduga yang terjadi di hidupnya. Yakni diterbangkan ke Tambang Emas Gosowong yang dikelola PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), salah satu tambang terbesar di Maluku Utara dan bertemu langsung dengan Presiden Direkturnya, Haji Robert Nitiyudo Wachjo.

Pertemuan ini seakan menjadi pelipur lara dari segala kesedihan yang menerpa Yusrin. Ia
berkesempatan bertatap muka langsung, berbincang, dan menyampaikan seluruh
kesedihannya di hadapan Haji Robert.

“Pengalaman luar biasa bagi saya dijemput langsung oleh tim NHM dan diterbangkan ke Gosowong langsung dengan Helikopter,” ujarnya penuh takjub.

“Saya tidak menyangka Haji Robert begitu baik dan memberikan semua perhatian ini untuk saya. Bahkan menyaksikan betul-betul bagaimana Haji Robert memberi perhatian untuk anak-anak yatim piatu”.