Tandaseru — Isu kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah ibarat sebuah fenomena gunung es. Di mana kasus yang diketahui, tersebar dan dilaporkan kepada pihak yang berwajib jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang sebenarnya terjadi di kehidupan nyata.

Hal ini mengakibatkan isu kekerasan seksual menjadi salah satu dari tiga dosa besar pendidikan Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian serius dari seluruh komponen masyarakat. Menanggapi hal ini, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Khairun yang diwakili tiga dosen yakni Dr. Ali Ajam, S.Pd., M.Pd., Abdulhalim Daud, S.Pd., M.Pd dan Sri Ayu Budi Lestari, S.Pd., M.Pd bersama mahasiswa mengadakan penyuluhan yang bertema “Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Remaja” di SMP Negeri 4 Kota Ternate, Rabu (8/5/2024).

Penyuluhan pencegahan kekerasan seksual pada remaja. (Istimewa)

Ketua PKM Abdulhalim, S.Pd., M.Pd menuturkan tujuan pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman para siswa, guru, dan seluruh stakeholder sekolah terhadap tindakan kekerasan seksual yang bisa saja terjadi di sekitar mereka tidak terkecuali di lingkungan sekolah.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan ini kami dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kekerasan seksual yang terjadi di Kota Ternate pada khususnya dan Provinsi Maluku Utara pada umumnya,” tuturnya.

Penyuluhan pencegahan kekerasan seksual pada remaja. (Istimewa)

Kegiatan penyuluhan ini diikuti perwakilan para guru dan siswa kelas VII dan VIII dengan total peserta 55 orang. Penyuluhan diawali dengan sambutan dari kepada sekolah, Gunawan Abu Umar, S.Pd.

“Kami dari pihak sekolah sangat menyambut baik niat baik tim PKM Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unkhair untuk memberikan pemaparan terkait pencegahan tindakan kekerasan seksual kepada para siswa kami. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan ke depannya,” ujar Gunawan dalam sambutannya.

Penyuluhan pencegahan kekerasan seksual pada remaja. (Istimewa)

Adapun kegiatan penyuluhan diawali dengan pemberian kuesioner untuk mengetahui pemahaman awal para siswa mengenai tindakan kekerasan seksual. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi secara komprehensif dan mendalam yang mencakup definisi tindakan kekerasan seksual, bentuk-bentuk tindakan kekerasan seksual, faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan kekerasan seksual, dan dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya tindakan kekerasan seksual.