Ismid dalam keterangannya di hadapan majelis mengaku uang yang masuk ke rekening atas namanya itu tak sedikitpun ia nikmati. Uang itu diperuntukkan untuk sang kakak, Eliya Bachmid.

“Uang-uang itu saya tidak gunakan untuk pribadi, tapi semuanya untuk kepentingan Kakak Eliya, karena saya sudah digaji dalam satu bulan Rp 4 juta,” katanya.

Ismid menjelaskan, dia bekerja sebagai pengawas proyek yang ditangani Eliya Bachmid. Terdapat puluhan proyek di Pemprov Maluku Utara yang ditangani istri polisi itu. Proyek itu ditangani Eliya menggunakan perusahaan milik orang.

“Dia tidak punya bendera (perusahaan, red),” tuturnya.

Proyek yang ditangani Eliya itu di antaranya pembuangan gedung BKD Maluku Utara senilai Rp 2 miliar, pembanguan gedung Disnaker senilai Rp 6 miliar, pembanguan pelabuhan speedboat Sofifi senilai Rp 1 miliar, dan parkiran Masjid Raya senilai Rp 200 juta lebih. Selain proyek tender, puluhan proyek penunjukan langsung juga ditangani Eliya.

“Proyek itu yang kami kerjakan, setahu saya dia menggunakan bendera orang,” tandas Ismit.