Oleh: Nurhayat Abujakar dan Muamar Talib
Mahasiswa Prodi Psikologi UMMU
_______
TOPIK yang akan dibahas pada edisi kali ini tentang “Manusia dan Alam, Sebuah Tinjauan Psikologi dari Carl Gustav Jung”. Ini merupakan tugas dari bagian mata kuliah sejarah aliran dan prespektif psikologi semester 2 yang diampu Syaiful Bahry, S.Psi.,M.A pada Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.
Berangkat dari pemikiran Carl Gustav Jung sebuah penggabungan pandangan teologi dan kausalitas. Tingkah laku manusia itu ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu(kausalitas) tetapi juga oleh tujuan dan aspirasi individu (teleologi).
Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 juli 1875-1876. Adalah seorang psikolog yang berasal dari swiss, ia yang merintis dan mengembangkan konsep psikologi analitik atau psikoanalisis.
Pendekatan Jung terhadap psikologi yang khas dan membawa pengaruh yang luas di bidang tersebut karena konstruksi konsep pemahamannya tentang “psikhe” atau kepribadian melalui eksplorasi ke dalam konteks mimpi, seni, mitologi, agama serta filsafat. Bagi Jung kepribadian merupakan konbinasi yang mencakup perasaan dan tingkah laku manusia. Baik di dalam keadaan sadar maupun tidak sadar sehinggah kepribadian seseorang dibentuk oleh aspek, meskipun ia terkenal sebagai seorang psikolog teoretis dan praktis dalam sebagian besar masa hidupnya, ia juga turut berkarya dalam bidang filsafat timur dan filsafat barat, alkimia, astrologi, sosiologi, juga sastra dan seni. Jung juga menekankan pentingnya keseimbangan dan harmoni, eksplorasinya ke dalam bidang-bidang tersebut semakin menguatkan pemahamannya bahwa manusia modern yang terlalu banyak mengandalkan sains dan logika perlu terintegrasi dan apresiatif terhadap dunia bawa sadar karena mereka tidak butuh pengembangan logika tetapi juga spiritualitas.
Kepribadian seseorang menurut Jung dapat dilihat secara prospektif dan retrospektif. Pandangan prospektif adalah melihat kepribadian itu ke masa depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan. Pandangan retrospektif adalah memperhatikan masa lampau sang pribadi. Menurut Jung, dalam kehidupan setiap manusia selaluh ada perkembangan yang konstan dan seringkali kreatif sehinggah memicu pribadi untuk melakukan pencarian ke arah yang lebih sempurnah sertah kerinduan untuk lahir kembali.
Pada aspek ini, teori psikologi analisis Jung disebutkan bahwa kepribadian seseorang itu dibagi dalam tiga tingkat kesadaran yaitu kesadaran dan ego (consciousness and ego), tak sadar pribadi dan kompleks (personal unconscious and complexes), serta tak sadar kolektif dan arkhetipe (collective unconscious and arkhetipe). Dari ketiga kepribadian sesuai dengan tingkat kesadaran memiliki sikap serta fungsi yang beroperasi dalam tingkat kesadaran yang memiliki kadar dominannya masing-masing yang pada akhirnya dapat membentuk sebuah self yang merupakan pusat dari seluruh kepribadian.
Tinggalkan Balasan