Pendidikan sebagai Cara Menanamkan Ikatan

Pendidikan sebagai cara menanamkan ikatan berarti bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran, hal yang paling penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Jika dosen menginginkan seorang mahasiswa yang aktif, kritis, baik, paham dan terampil, maka hal yang perlu dilakukan adalah merancang dan memberikan lingkungan perkuliahan yang hidup. Dalam konteks teori belajar JB Watson, dosen hanya sebagai wadah untuk memberikan mahasiswa materi kuliah kemudian output yang berupa respons yang dimaksudkan adalah mahasiswa. pendidikan sebagai cara menanamkan ikatan berarti bahwa pendidikan harus memfokuskan pada interaksi antara stimulus dan respons yang dapat diukur dan diamati, serta memperhatikan perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar.

Pengalaman Batin Dikesampingkan

Pengalaman batin dikesampingkan berarti bahwa behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa. Watson berpendapat bahwa perilaku yang terbentuk tidak hanya terbatas pada perilaku yang tampak, tetapi juga meliputi proses mental seperti pemikiran dan motivasi. Dalam teori Watson, perilaku yang terbentuk oleh adanya hubungan antara stimulus dan respons baru melalui conditioning. belajar dapat di pandang sebagai cara menanamkan sejumlah ikatan antara perangsang dan reaksi dalam sistem susunan syaraf.

Pengembangan Strategi

Pengembangan strategi menurut JB Watson berfokus pada perilaku yang dapat diubah dan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Watson berpendapat bahwa perilaku yang terbentuk oleh adanya hubungan antara stimulus dan respon baru melalui conditioning.

Strategi yang digunakan untuk mengubah perilaku individu dapat berupa pelatihan, pembiasaan, atau penguatan yang sesuai dengan perilaku individu. Watson juga berpendapat bahwa pendidikan sebagai cara menanamkan ikatan, dengan fokus pada interaksi antara stimulus dan respons yang dapat diukur dan diamati. Dengan demikian, pendidikan harus memfokuskan pada perilaku yang tampak dan dapat diukur, serta memperhatikan perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar. Dalam pengembangan strategi, Watson juga berpendapat bahwa perilaku yang tidak diinginkan dapat diurangi dan dihilangkan dengan menggunakan metode ekstinksi, memberikan isyarat (cueing), dan pengurangan perilaku yang tidak sesuai dan hukuman. Strategi yang digunakan harus disesuaikan dengan perilaku individu dan lingkungan yang membentuknya.

Dalam kaitannya dengan pengembangan strategi, Watson juga berpendapat bahwa perilaku manusia terdiri dari refleks terkondisi dan dikontrol oleh lingkungan yang membentuknya. Oleh sebab itu, strategi yang digunakan harus memperhatikan perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar dan memfokuskan pada perilaku yang tampak dan dapat diukur.

Pengondisian

Dalam teori Watson, perilaku yang terbentuk oleh adanya hubungan antara stimulus dan respons baru melalui conditioning. Dengan demikian, belajar dapat dipandang sebagai cara menanamkan sejumlah ikatan antara perangsang dan reaksi dalam sistem susunan syaraf, Pengondisian juga berarti bahwa perilaku yang terbentuk dapat diubah dan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Watson berpendapat bahwa perilaku yang tidak diinginkan dapat diurangi dan dihilangkan dengan menggunakan metode ekstinksi, memberikan isyarat (cueing), dan pengurangan perilaku yang tidak sesuai dan hukuman. Berikut penjelasan ringkasnya:

  • Ekstinksi: Mengurangi frekuensi perilaku yang tidak sesuai dengan cara memastikan bahwa perilaku tersebut tidak pernah terjadi lagi.
  • Pemberian isyarat (cueing): Memberikan isyarat yang sesuai untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan menjadi perilaku yang diinginkan.
  • Pengurangan perilaku yang tidak sesuai dan hukuman: Mengurangi perilaku yang tidak sesuai dan memberikan hukuman untuk perilaku yang tidak diinginkan

Pengondisian menurut teori JB Watson berfokus pada perilaku yang dapat diubah dan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran, serta menggunakan metode yang sesuai dengan perilaku individu dan lingkungan yang membentuknya.

Demikian ulasan singkat tentang Psikologi Behaviorisme menurut JB Watson, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. (*)