“Khususnya di tengah-tengah Kabupaten Halmahera Barat, Bumi Saloi Sirimoi yang kaya emas hijaunya, santun dan takwa masyarakatnya, dibalut manis budaya rion-rion yang telah menjadi identitas budaya masyarakat serta ikon pariwisata yang didasari nilai-nilai luhur, filosofis dan keberagaman yang begitu indah sebagai sebuah anugerah Sang Kuasa,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ausalmon Raffane mewakili Ketua Yayasan STPK Banau Irine Yusiana Roba menyatakan, wisuda pada periode kali ini merupakan sebuah pencapaian besar bagi kampus dan Kabupaten Halmahera Barat. Sebab itu berarti hingga akhir 2023 ini STPK Banau telah menghasilkan 314 alumni.
“Bagi para lulusan, hari ini adalah awal dari babak baru dalam kehidupan. Selain kebanggaan sudah menyelesaikan kuliah, momen wisuda menjadi awal perjuangan baru. Para lulusan akan memasuki medan perjuangan yang lebih menantang, yaitu berjuang di tengah masyarakat. Para lulusan juga dituntut untuk lebih bertanggung jawab sebagai orang dewasa,” ujarnya.
Dia berharap, wisudawan tahun ini bisa menapaki jalan yang telah dirintis kampus, dengan menjadi wirausahawan di bidang pertanian dan membangun industri pertanian yang berkualitas, sebab banyak potensi pertanian di Halmahera Barat dan Maluku Utara, yang menjadi alasan STPK Banau didirikan dan didanai oleh pemerintah setempat.
“Dunia pertanian menantikan inovasi dan ketekunan yang telah mahasiswa asah selama ini. Jadilah agen perubahan dalam mewujudkan ketahanan pangan, menjadi garda terdepan dalam inovasi agronomi, dan teladan dalam keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan