Sementara itu, Abdullah Onim dalam orasinya mengisahkan ia dan keluarganya bisa dievakuasi keluar Gaza.
“Evakuasi kemarin saya dan anak istri sudah menyerahkan kepada Allah SWT. Kami yakin kematian bukan ditentukan oleh manusia tetapi kematian ditentukan oleh Allah SWT. Pada saat evakuasi dan melalui jalur Gaza, kami melihat jasad saudara-saudara, anak-anak Gaza terlentang di aspal,” tuturnya.
Menurutnya, yang diutamakan adalah meminta doa kepada Allah SWT semoga peperangan itu bisa dihentikan, semoga Palestina meraih kemerdekaan.
“Semoga saudara-saudara kita mendapatkan bantuan. Dalam gencatan senjata beberapa hari sampai saat ini, mohon maaf situasinya semakin parah. Di mata penjajah, nyawa tidak ada harganya. Dengan demikian, agama apapun di dunia, terutama Indonesia, muslim maupun non muslim saya yakin sepakat untuk menolak dan mengutuk penjajahan,” ujar pria yang akrab disapa Bang Onim ini.
“Semoga kondisi di jalur Gaza kondusif sehingga Bang Onim bisa kembali ke Gaza untuk melanjutkan perjuangan,” tambahnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Maluku Utara yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di sini.
Tinggalkan Balasan