“Karena jika kualifikasinya tidak S1 maka ada hal yang tidak bisa dia terima, misalnya tidak bisa ikut TPG sertifikasi guru, kemudian tidak bisa mendaftar PPPK, dan juga tidak bisa mendapat tunjangan Daerah Terpencil. Jadi harapannya, semoga para peserta termotivasi dari kegiatan itu sehingga mau meningkatkan kualifikasi pendidikan ke S1,” pungkasnya.

Sementara Kepala Bidang GTK Dikbud Yulince Tully menambahkan, kegiatan ini berkaitan dengan penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang hanya melibatkan guru yang kualifikasi pendidikannya SMA dan D-2. Sebab sebanyak 300 lebih guru belum mencapai kualifikasi pendidikan S1.

“Jadi kegiatan ini untuk memotivasi guru-guru agar melanjutkan studi pendidikan S1, khusus pendidikan guru PAUD,” ujar Yulince.

Sebab jika tidak, sambungnya, guru-guru yang  kualifikasi pendidikannya terbatas tidak memiliki kesempatan mengikuti program pemerintah di antaranya Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan atau PPG pra jabatan dan PPPK.

Selain itu, guru-guru dengan kualifikasi pendidikan tersebut tidak berkesempatan memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) sebagai salah satu syarat mengikuti program pemerintah.

“Oleh sebab itu, diharapkan melalui kegiatan workshop pembelajaran melalui pendekatan akademik ini dengan sendirinya memotivasi guru untuk melanjutkan pendidikan akademik,” tuturnya.