Gresy Kristriana menyampaikan, partisipasi masyarakat, terutama anak muda, penting dalam melakukan aksi kolaboratif.

“Isu lingkungan adalah isu yang paling diminati oleh para relawan. Ini memberikan harapan bagi kita bahwa isu perubahan iklim pasti bisa kita hadapi bersama, karena isu
ini adalah isu kita bersama,” ujarnya.

Bertemakan “Aksi Kolaboratif Kerelawanan Kaum Muda Untuk Antisipasi Krisis Iklim”, AMJI tahun 2023 kembali mengajak orang muda melakukan aksi menjaga lingkungan untuk mengurangi dampak krisis iklim. Diinisiasi oleh komunitas Penjaga Laut, komunitas Eco Defender, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Yayasan Indorelawan, Jejakin.id, Trilogi Ocean Restoration dan Yayasan EcoNusa, 40.000 orang muda ditargetkan melakukan beragam aksi di AMJI.

“AMJI kali ke-3 ini akan dilakukan serentak di lebih dari 350 titik se-Indonesia. Bersama lebih dari 50 kolaborator, aksi-aksi yang dilakukan harapannya bisa berkontribusi mengurangi dampak krisis iklim yang terjadi, terutama di tengah fenomena El Nino saat ini,”ungkap Yolanda.

Dari pelaksanaan AMJI tahun 2021-2022 sebanyak 29.632 orang muda dari 87 kolaborator berpartisipasi dalam aksi di 421
titik. Hasilnya, 46.427 bibit pohon dan mangrove ditanam, 37.239 kilogram sampah dikumpulkan,1.426 koral diadopsi dan ditransplantasi serta 200 ekor tukik dilepaskan. Pentingnya partisipasi anak muda menjaga kelestarian lingkungan juga disampaikan Asep Senjaya.

Menurut Asep, meski anak muda tinggal di kota yang jauh dari hutan tetap masih bisa melindungi hutan dengan selalu berupaya melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya.