Tandaseru — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate melaksanakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Halmahera Barat. Kegiatan tersebut sebagai acuan mitigasi guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam.

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar Irwan Slamet, Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Asisten I Setda Halbar Zubair T Latif, OPD lingkup Pemda Halbar, dan Rektor STPK Banau.

Irwan Slamet usai kegiatan mengatakan, Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini ditujukan kepada masyarakat, khususnya pemangku kebijakan di Halmahera Barat, untuk bisa memahami apa yang harus dilakukan ketika ada warning atau informasi mengenai gempa bumi dan tsunami yang diberikan BMKG.

“Siapa orangnya, tanggungjawabnya apa, dan apa yang diperbuat untuk masyarakat kita, dan kita dilatih untuk pemangku kebijakan maka diharapkan bisa memberikan sebuah mata rantai yang tidak terputus. Tujuannya adalah untuk menyiapkan masyarakat selamat dari bencana kesiapsiagaan yang diutamakan dilatih di sini,” ungkap Irwan, Selasa (12/9).

Sementara Irine menjelaskan alasan Halbar dipilih sebagai lokasi sekolah lapang. Pertama, Halbar salah satu wilayah yang paling rawan bencana di Maluku Utara. Misalnya di 2015 dan 2017 Halbar mengalami gempa swarm.

“Dan harapannya tentu ini menjadi sentral ataupun pusat di mana yang tadi dikatakan Pak Irwan bahwa stakeholders di sini siap yang akan dibagikan menjadi succes story tanggap bencana. Dan ini tentu kita seyogyanya ingin seluruh wilayah di Maluku Utara mendapatkan ini. Sehingga mengapa saya katakan bahwa saya selaku anggota DPR RI Komisi V yang memang bermitra dengan BMKG siap memberikan dukungan anggaran untuk Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini,” ujarnya.