Oleh: Gusti Ramli

Pemuda Desa Saria

_______

SARIA adalah salah satu desa yang secara geografis berada di pesisir Barat Halmahera, tepatnya di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Secara historis, desa Saria menjadi salah satu desa dengan jejak sejarah yang cukup sulit untuk diketahui unsur kebenarannya.

Namun ada beberapa asumsi yang datang dari beberapa tokoh adat dan masyarakat yang mampu merekam jejak historis desa tersebut. Memiliki budaya yang masih terjaga dan tertata rapi, menjadikan Saria sebagai salah satu desa adat yang diakui oleh lembaga Kesultanan Jailolo. Salah satu aktualisasi budaya tersebut dilakukan pada bulan Juli lalu, yang mana Sultan Jailolo melakukan Doru Gam di Saria. Secara umum kegiatan Doru Gam merupakan acara kunjungan Sultan ke daerah-daerah tertentu.

Adapun bentuk nilai adat yang masih terjaga sampai saat ini adalah hasa. Secara bahasa, hasa merupakan bentuk penyebutan dari tarian cakalele yang mana menjadi tarian simbolik sebagai bentuk perlawanan atas ketertindasan yang dilakukan oleh bangsa penjajahan di Maluku Utara.

Cakalele sendiri sudah popular dan tentunya tak asing lagi di telinga masyarakat Saria pada khususnya maupun masyarakat Maluku Utara pada umumnya. Masyarakat desa Saria seringkali melakukan tradisi semacam ini manakala seseorang mempunyai niat (perjanjian diri) sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki atau representasi dari nilai luhur. Tradisi semacam ini biasanya dikenal dengan upacara adat, karena memang pada setiap tahapan acara mempunyai keterlibatan hal-hal yang tak kasat mata, ritual ini sudah dilakukan sedari dulu dan masih dijaga oleh generasi saat ini. Selain memiliki tradisi dan cultur budaya yang terjaga, Saria juga merupakan salahsatu desa nelayan di Kecamatan Jailolo yang memiliki peran penting pada sektor perikanan.

Yang penulis ketahui dalam Kecamatan Jailolo terdapat beberapa desa yang masyarakatnya menggeluti sektor perikanan; di antaranya desa Payo, Bobo, Bobanehena, Galala dan Gamlamo. Namun dari beberapa desa yang disebutkan tidak semua masyarakatnya menggeluti bidang kelautan sebagai mata pencariannya.