Terpisah, Ketua KONI Ternate Ghifari Bopeng saat dikonfirmasi mengatakan, yang namanya komunitas, klub ataupun dojan itu ada di bawah cabor sehingga jalur koordinasi harus melalui cabor terkait. Setelah itu, barulah cabor berkoordinasi dengan KONI.
“Kalau sekarang klub itu langsung ke KONI, otomatis kewenangan cabor itu tidak ada. Sedangkan yang punya atlet itu cabor, dan KONI memiliki cabor. Atlet itu di bawah cabor. Jadi KONI tidak punya atlet,” terang Ghifari.
Namun yang kerap terjadi sekarang ini, kata Ghifari, klub sering by pass ke KONI. Sehingga dalam proses pembinaan, cabor pun tidak pernah tahu.
“Takutnya KONI bisa disebut intervensi karena tidak melalui cabor. Jadi saya tidak mau kondisinya itu seperti dulu-dulu lagi,” ucap Ghifari.
Ghifari meminta, semua klub olahraga di Ternate harus memiliki legalitas hukum.
“Minimal mereka punya akta klub, rekening klub, status klub seperti apa, sehingga atlet-atlet ini betul di bawah pembinaan cabor dan KONI,” terangnya.
Tinggalkan Balasan