Dian pun mengisahkan awal pembangunan di Bandung terfokus untuk markas-markas militer juga kantor pemerintahan. Salah satu yang paling terkenal adalah Gedung Sate.
“Arsitek kala itu ditugaskan membangun gedung mewakili elemen tradisional dan kearifan lokal. Makanya kita lihat ada campuran, di atasnya bentuk pagoda terus dipojokan terlihat kubah dan dari depan seperti candi, arsiteknya juga cantumkan kearifan sunda,” terang Dian.
Dahulu di masa pendudukan kolonial Belanda, kata Dian, pembangunan sangat serius digenjot. Sebab, kolonial Belanda berniat memindahkan ibu kota dari Batavia ke kota yang dahulunya disebut juga dengan Paris van Java ini.
“Selain itu ada juga museum geologi cukup bagus koleksinya, karena ada batuan-batuan geologis dari seluruh Indonesia dan juga dari negara lain juga ada. Termasuk meteor dan fosil di museum ini. Di Bandung juga ada karya-karya arsitek Soekarno termasuk rumah-rumah,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan