Sosok pribadi Bung Ijal meskipun tergolong masih muda namun sangat bijak dan matang menghadapi realitas dan dinamika sosial yang terjadi di sekitarnya. Mungkin karena bermodal ilmu Sosiologi yang lebih fokus pada kajian tentang interaksi sosial sehingga sangat menguasai hal-hal yang berkait dengan problematika dan dinamika sosial kemasyarakatan di lingkungannya. Yang pasti, Bung Ijal memiliki pengalaman yang panjang dalam bergelut dengan organisasi kepemudaan serta terjun langsung sebagai perangkat Desa Akebay sehingga matang dalam praktik menjalankan roda kepemimpinannya.
Keberhasilan kepemimpinannya dipandang Bung Ijal tak akan berarti apa-apa tanpa partisipasi dan kerja keras seluruh masyarakat Akebay yang dipimpinnya. Dengan budaya babari atau gotong royong yang diwariskan oleh para leluhur di negerinya telah menjadi modal sosial sebagai kekuatan pembangunan bagi upaya bersama memajukan negeri dan masyarakat tentunya. Bagi Bung Ijal, partisipasi aktif masyarakat inilah sesungguhnya menjadi kunci keberhasilan mewujudkan Akebay berkembang maju hingga dikenal luas oleh masyarakat saat ini.
2 pekan lalu, Bung Ijal bersama Kelompok Sadar Wisata dan masyarakat Akebay menjadi sorotan publik ketika secara kolaboratif bersama manajemen Project Literasi Digital Provinsi Maluku dan Papua sukses menggelar special event bertajuk “Akebay Maitara Beautiful Sunset” dengan berbagai konten acara di antaranya: Friendship Camp, Akebay Gala Dinner bersama mahasiswa S2 Australia, Akebay Makin Cakap Digital bersama para konten kreator, live music dan sejumlah acara menariknya yang dihadiri langsung Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen serta beberapa kepala dinas terkait. Pada kegiatan serupa sebelumnya juga dihadiri langsung Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim yang sekaligus me-launching Desa Wisata Akebay dalam gelaran event kampanye makin cakap digital di bawah pimpinan Thamrin Ali Ibrahim selaku Regional Project Director Literasi Digital Maluku dan Papua.
Saat dikonfirmasi tentang project ini, dalam pandangan Bung Ijal di tengah transformasi digital yang semakin pesat diperlukan kolaborasi dan networking tanpa batas. Namun tak kalah pentingnya juga adalah kemampuan beradaptasi dengan kemajuan zaman sehingga dibutuhkan manusia-manusia yang cakap digital terutama dalam kepentingan branding dan marketing untuk promosi pariwisata sebagaimana yang dihadapi saat ini yaitu mengembangkan Akebay sebagai desa wisata profesional dan sukses ke depan.
“Bertumpu pada semangat lokalitas kerja gotong royong yang berbasis pada kearifan budaya lokal babari sebagai social capital dan kekuatan pembangunan diharapkan kepemimpinannya bersama seluruh anggota masyarakat dapat membuahkan hasil maksimal menuju terwujudnya masyarakat yang damai dan sejahtera,” pungkas Bung Ijal, sang lokomotif desa wisata Akebay.
Tinggalkan Balasan