Tandaseru — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara merilis jumlah kecelakaan kerja sepanjang tahun 2022.

Kepala Disnakertrans Nurlaila Muhammad mengatakan, di tahun ini Disnakertrans meluncurkan beberapa program dalam rangka meminimalisir terjadinya angka kecelakaan kerja, di antaranya pelatihan sertifikasi operator, pengawasan yang intens terhadap penerapan K3 dan SOP di perusahaan, peningkatan kapasitas K3 bagi tenaga kerja, dan sosialisasi kampanye K3.

“Kami berharap ada dukungan dari semua pihak, terutama perusahaan,” ujarnya.

Berikut jumlah kecelakaan kerja sepanjang tahun 2022:

  • Jumlah 155 kasus
  • Di antaranya, 148 kasus terjadi di perusahaan dan 7 kasus lainnya merupakan kecelakaan lalu lintas. Sementara meninggal dunia tercatat sebanyak 7 orang
  • Koperasi TKBM Pelabuhan Ternate 2 kasus
  • Bintang Selatan Sakti (Kota Ternate) 2 kasus
  • Indomarco Prismatama Area Ternate (Kota Ternate) 2 kasus
  • Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) (Halmahera Tengah) 61 kasus
  • Plenty Bumi Internasional (Halmahera Tengah) 8 kasus
  • Langit Metal Industry (Halmahera Tengah) 11 kasus
  • Hauke Nikel Indonesia (Halmahera Tengah) 7 kasus
  • Yashi Indonesia Investment (Halmahera Tengah) 3 kasus
  • Infei Metal Industry (Halmahera Tengah) 2 kasus
  • Youshan Nickel Indonesia (Halmahera Tengah) 4 kasus
  • Gunung Mas Group (Halmahera Tengah) 2 kasus
  • Lin Victor Metal Industry (Halmahera Tengah) 6 kasus
  • Jiu Long Metal Industry (Halmahera Tengah) 2 kasus
  • Weda Bay Energi (Halmahera Tengah) 1 kasus
  • Ruby International Mining (Halmahera Tengah) 3 kasus
  • Perkasa Metal Industry (Halmahera Tengah) 2 kasus
  • Weda Bay Nickel Cabang Tanjung Ulie Halteng (Halmahera Tengah) 3 kasus
  • Hillcon Jaya Sakti Site WBN (Halmahera Tengah) 1 kasus
  • Maluku Utara Metal Industry (Halmahera Tengah) 2 kasus
  • Sunny Metal Industry (Halmahera Tengah) 4 kasus
  • Huafei Nickel Cobalt/Angel Nickel (Halmahera Tengah) 1 kasus
  • Sinar Terang Mandiri-WBN Project (Halmahera Tengah) 1 kasus
  • Lipe Metal Industry (Halmahera Tengah) 1 kasus
  • Halmahera Persada Lygend (Halmahera Selatan) 6 kasus
  • KM Putra Putri 02 (Halmahera Selatan) 1 kasus
  • Gane Permai Sentosa (Halmahera Selatan) 1 kasus
  • Gelora Mandiri Membangun Pabrik (Halmahera Selatan) 2 kasus
  • Wanatiara Persada (Halmahera Selatan) 1 kasus
  • Mega Surya Pertiwi (Halmahera Selatan) 2 kasus
  • Kao Rahai Smelters (Halmahera Utara) 3 kasus
  • PT Adidaya Tangguh (ADT) (Pulau Taliabu) 1 kasus.