“Proyek Strengthening Sosial Forestry ini bernaung di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan funding-nya Bank Dunia,” ungkap Hendrik.

Hendrik mengatakan, proyek ini hanya ada di empat provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung dan Maluku Utara.

Lalu hanya ada beberapa kabupaten yang terpilih, seperti Lampung Selatan, Bima, Dompu dan Halmahera Barat.

“Di Halbar kita punya target lokasi itu 73 lokasi yang akan diselesaikan, target minimal. Artinya kita identifikasi lokasinya, kita usul sampai ada persetujuan dari kementerian, kemudian kita mengurus perencanaannya sampai dengan kita fasilitasi pemberdayaan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani yang berbasis komoditas,” ujarnya.

“Jadi kita di sini rata-rata unggulannya komoditas kelapa, kemudian pala, cengkeh dan hasil hutan lain seperti rotan, sagu,” sambung Hendrik.