“Mereka berdua pun masuk dalam rumah itu, ternyata dalam rumah itu sudah ada pelaku di dalam dan aksi bejat pelaku pun dilakukan,” ujarnya.
Tak sampai di situ saja tindakan kekerasan seksual dilakukan pelaku terhadap korban. Masih pada Oktober 2022, pelaku merencanakan aksinya dengan menyuruh teman korban yang biasa disapa Tolo (16 tahun) mengajak korban jalan-jalan.
“Waktu itu di jalan mereka melewati sebuah rumah kosong juga dan di situ pelaku lansung mengajak korban dan masuk di rumah tersebut lalu melancarkan aksinya,” ungkap ayah korban.
“Jadi tiga kali dia melakukan pemerkosaan terhadap anak saya. Itu hari atau tanggalnya memang anak saya lupa dia hanya ingat bulannya saja. Dan pelaku itu adik kandung dari kepala desa dan dia juga Majelis Gereja dan jabatannya Ketua Bidang Pemuda Gereja GMIH. Ini sangat memalukan,” kecamnya.
Pihak keluarga pun mendesak polisi segera menangkap dan menahan pelaku.
Tinggalkan Balasan