“Awalnya anak saya menolak tetapi karena temannya itu meminta naik lalu dia pun ikut kemauan temannya itu,” ungkap ayah korban.

“Dalam perjalanan tiba-tiba teman korban meminta pelaku agar berhenti karena dia (teman mau buang air. Pelaku pun berhenti lalu teman koban itu menghilang dan di situ pelaku melakukan aksi bejatnya,” tambahnya.

Pada Oktober 2022 kejadian yang sama kembali dilakukan pelaku. Aksi keduanya dilakukan di sebuah rumah kosong.

“Dan pada waktu itu teman korban yang sama yakni FP mengajak korban untuk keluar jalan-jalan dengan bilang ‘jangan ngana cuma bakurung diri dalam rumah, kejadian kemarin tidak ada orang yang tau jadi keluar torang jalan-jalan’,” tutur ayah korban.

Mendengar ajakan FP, korban pun ikut keluar dan jalan-jalan dengan temannya itu. Tiba-tiba saat melewati sebuah rumah kosong FP mengatakan kepada korban untuk ikut mengambil sesuatu yang ia lupa dalam rumah tersebut.