“Peningkatan tersebut selaras dengan peningkatan jumlah inflow dan outflow. Kebutuhan UPB lebih diutamakan untuk pengisian ATM pada saat hari libur Nataru karena perbankan tidak beroperasi pada saat tersebut. Untuk mengantisipasi kebutuhan perbankan tersebut, kami sudah menyiapkan Uang Layak Edar sebesar Rp 1 triliun,” tambahnya.
Selain itu, kata Eko, BI juga menyiapkan beberapa strategi untuk memastikan kebutuhan uang kecil maupun besar masyarakat tetap terjaga. Salah satu bentuk strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan kas keliling wholesale, retail, serta dropping kas titipan di kota dan kabupaten.
“Tercatat, kami sudah melakukan 8 kegiatan kas keliling di kota atau kabupaten seperti Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai, dan Kota Tidore Kepulauan. Di samping itu, kami juga telah melakukan 4 kegiatan dropping kas titipan di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan,” terangnya.
Di samping kegiatan tersebut, lanjut Eko, BI juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menukar uang di 64 jaringan kantor cabang bank umum yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara.
“Beberapa strategi ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan uang dalam jumlah serta nominal yang mencukupi, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kondisi uang rupiah yang layak edar di masyarakat,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan