“Kami rencanakan seluas 600.000 ha area direhabilitasi sampai dengan tahun 2024 merujuk pada peta mangrove nasional termasuk didalamnya ada restorasi pada ekosistem blue carbon,” ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran CSR/TJSL dalam pengembangan komunitas khususnya komunitas masyarakat pesisir sebagai bagian dari program pengembangan mangrove yang berkelanjutan.

Disebutkan, capaian Rehabilitasi Mangrove di 32 Provinsi pada Tahun 2021 adalah 34.912 ha dan target luasan rehabilitasi mangrove 2022 adalah 181.500 ha (berdasarkan Laporan Pelaksanaan Tugas BRGM Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2022).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan memberikan tantangan bahwa kontribusi dari kelompok usaha BUMN dan swasta untuk rehabilitasi hutan dan mangrove sampai tahun 2024 sedikitnya dapat mencapai 100.000 ha. Pada bulan Agustus dan September 2021 telah disepakati Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang menegaskan kontribusi BUMN dan swasta dalam rehabilitasi mangrove.

Kerja Sama ini bertujuan mengakselerasi rehabilitasi mangrove. PKS ini habis masa berlakunya pada bulan September 2022, maka dari itu diperlukan pembaruan NKB dan PKS yang akan mengelaborasi target-target rehabilitasi mangrove yang lebih ambisius dan implementatif.