Zulkarnain B. Hakim, Putra Maluku Utara yang Masuk Tim JPU Kasus Sambo

Menurutnya, seleksi tes CPNS untuk menjadi calon jaksa memang tidak mudah, lantaran persaingan pelamarnya secara nasional.

Ketatnya persaingan dalam seleksi tes CPNS kejaksaan inilah yang menyebabkan lebih dari satu dekade terakhir ini, terhitung sejak tahun 2010 hingga saat ini, baru 2 orang putera asal Maluku Utara yang lolos seleksi. Yakni dirinya sendiri dengan satu rekannya bernama Rafik Siswanto asal Pulau Makian. Mereka berdua lolos pada seleksi CPNS kejaksaan tahun 2018.

Selain dengan lebih giat membaca, lanjut dia, mahasiswa hukum pun harus betul-betul memahami teori hukum yang dia pelajari, juga mencari lingkungan pergaulan yang bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif.

“Harus rajin baca buku, kuasai teori, saya punya modal alhamdulillah sampai sekarang kenapa walaupun saya dari daerah saya bisa bersaing dengan orang di Jawa. Saya lihat orang di Jawa ini mereka kuasai dasarnya betul-betul kuasai dulu. Kita kuliah hukum itu maka kita harus kuasai dasarnya dulu dan teori,” pesannya.

Selain mempelajari ilmu hukum melalui buku, Zulkarnain pun menyarankan agar mahasiswa hukum bisa lebih melek informasi, banyak mengikuti perkembangan hukum lewat media televisi, media sosial yang menghadirkan ahli-ahli hukum. Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, baginya justru lebih memudahkan orang untuk bisa lebih banyak belajar dengan mudah.

Mahasiswa hukum pun, menurut dia, harus peka dengan isu-isu berkaitan hukum secara nasional maupun lokal. Contohnya seperti kasus yang sementara ini sedang heboh di Kota Ternate yakni mengenai dianulirnya kelulusan casis Bintara Polri atas nama Sulastri Irwan oleh Polda Maluku Utara. Kasus semacam ini sangat menarik jika dibuat analisis maupun kajian dari perspektif hukum, yang kemudian bisa dituangkan dalam sebuah tulisan karya opini.

“Saya dulu itu kebiasaanya gitu, makanya saya bilang saya suka menganalisis segala sesuatu secara hukum. Supaya apa? Supaya melatih saya untuk membangun konstruksi berpikir saya yang logis secara hukum yah dengan menulis. Harus berani untuk bikin tulisan, jangan khawatir tulisan tidak bagus, yang penting sudah baca, berani bikin tulisan,” pungkasnya.