“Kami ada tiga program di Maluku Utara, salah satunya Bandara Loleo. Perecanaan sudah dalam tahap tindak lanjut, kami sudah melakukan diskusi, inshaa Allah pertengahan dan akhir bulan ini akan selesai,” terangnya.

“Namun, untuk lahan bandaranya baru dibebasin 40 hektare, padahal paling tidak harus 200 hektare, dan idealnya 300 hektare. Jadi mohon kiranya Bandara Loleo lahannya segera dibebaskan supaya kita cepat melaksanakan pembangunannya,” pinta Budi.

Hal senada juga ditegaskan Luhut Binsar Panjaitan. Luhut mengatakan, Gubernur Maluku Utara harus memastikan lahan definitif Bandara Loleo agar Kementerian Perhubungan mempercepat perencanaan pembangunan, dan Kementerian PUPR melakukan kajian perencanaan jalan dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Pak Gubernur, untuk lapangan terbang itu segera selesaikan lahannya, supaya semua bisa segera dikerjakan,” ucap Luhut.

Menjawab permintaan Lahan Bandara Loleo, Gubernur Abdul Gani Kasuba mengatakan lahan-lahan yang direncanakan sudah disiapkan. Ia telah membentuk tim untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat terkait pembebasan lahan di Loleo.