Oleh: Rinto Taib
Tim Management Literasi Digital Maluku Utara
______
MEMPERBINCANGKAN gerakan literasi dalam berbagai ragam membawa kita pada keragaman konteks wacana dan orientasinya. Namun bagaimana jika perbincangan literasi dikaitkan dengan pariwisata era transformasi digital saat ini? Apa saja peluang dan apa saja tantangannya? Bagaimana strategi adaptasi atas transformasi sosial kultural yang turut serta mempengaruhinya? Siapa saja pelaku dan siapa pula yang diuntungkan? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan?
Setidaknya pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan serangkaian tanda tanya yang penting untuk dijawab terlebih dalam kaitannya dengan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan masyarakat tempatan di setiap destinasi wisata.
Pada konteks inilah literasi pariwisata akan sangat bergantung pada konteks zaman dengan segala konsekuensinya. Artinya bahwa memperbincangkan literasi pariwisata tentu tak bisa dilepaspisahkan dari strategi promosi destinasi wisata itu sendiri maupun medium promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan, kepentingan dan peruntukannya, semisal penggunaan layanan internet (media digital) sebagai salah satu medium yang dipandang efektif dan efisien dalam upaya penyebarluasan informasi kepariwisataan.
Perkembangan teknologi informasi dan transformasi digital belakangan ini membawa dampak yang sangat luas kepada tingkat konsumsi dan pilihan untuk merespon segala bentuk informasi yang beredar di masyarakat. Terlebih di tengah merajalelanya berita hoax yang tersebar di tengah kehidupan masyarakat saat ini sehingga diperlukan hadirnya peran negara termasuk di dalamnya melalui pemerintah daerah yang secara langsung dan aktif ikut mendorong agar seiap orang atau warganya menjadi makin cakap digital melalui penyebarluasan informasi, ide dan gagasan serta pemikiran tentang pengelolaan pariwisata berbasis digital atau di media sosial dan lain sebagainya.
Tinggalkan Balasan