“Untuk ikan asin kami hargai Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan ikan asap per ekornya Rp 10 ribu. Jenis ikan campuran, yang pasti ikan dasar berkualitas,” tutur Amin.

Kadang-kadang jika hasil tangkapan meningkat mereka mampu menghasilkan uang hingga puluhan juta per orang.

“Sebelum lebaran Idul Adha kemarin kelompok kami ketiban rezeki masing-masing Rp 10 juta. Itu setelah pemotongan harga sewa perahu fiber, jaring, dan operasional lainnya,” ujar Amin.

Proses pengasapan Ikan di Kepulauan Widi. (tandaseru/Sahril Abdullah).

Potensi kelautan dan perikanan yang ada membuat Kepulauan Widi dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Suaka Pulau Kecil (SPK) seluas 7.690 hektare. Pencadangan ini melalui Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara No.251/KPTS/MU tahun 2015.

Usai ditetapkannya Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) melalui Peraturan Daerah Maluku Utara No.2/2018, luas kawasan konservasi Kepulauan Widi direvisi menjadi 324.945,36 hektare.

Pencadangan Kepulauan Widi sebagai SPK lalu ditinjau kembali untuk penyesuaian jenis kategori kawasan serta penyederhanaan bentuk kawasan. Dari hasil peninjauan tersebut Kepulauan Widi diusulkan menjadi Kawasan Konservasi Perairan (KKP) tipe kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) dengan luasan 315.117,11 hektare.

TWP Kepulauan Widi memiliki berbagai potensi dari segi ekologis, sosial budaya hingga ekonomi. Potensi ekologi meliputi ekosistem terumbu karang dengan luasan total 5913,87 hektare, ekosistem mangrove 84,61 hektare dan ekosistem padang lamun 298,74 hektare.

Kendala Nelayan

Sayangnya, Kepulauan Widi masih dihantui ancaman destructive fishing, terutama bom ikan. Pelaku bom ikan biasanya merupakan nelayan nakal yang tak berdiam di Kepulauan Widi. Mereka hanya datang sekali-kali untuk mendapatkan ikan secara instan.

Salah satu lokasi yang menjadi sasaran pengeboman adalah satu titik kumpulan terumbu karang di kawasan tersebut. Nelayan setempat kerap menyebutnya Rep Bayangan.

Meski ombak di area itu terbilang ganas, Rep Bayangan merupakan gudangnya ikan karang.

Perahu fiber milik nelayan di Kepulauan Widi saat membelah lautan. (tandaseru/Sahril Abdullah).

“Kalau mancing di situ, asal tangan mampu hela (tarik, red). Ikannya besar-besar,” ucap Johardin, nelayan asal Menui, Sulawesi Tengah, yang sudah menetap di Desa Kotalow, Kecamatan Gane Timur.

Nelayan lokal Widi pernah memergoki kelompok nelayan dari luar yang datang mengebom ikan di situ. Sebagian terumbu karang menjadi rusak dan ikan-ikan mati percuma.